Kuasai Produk Sendiri dan Kompetitor

MENGGELUTI bidang marketing sudah dijalani oleh Riswan sejak beberapa tahun lalu.  Kepala Cabang Indomobil Nissan Jambi ini, meniti kariernya benar-benar dari bawah hingga dia dipercaya memimpin Nissan Jambi. Untuk itu, ia harus menerapkan sejumlah strategi agar mampu meyakinkan orang, karena dalam bidang marketing berbicara bagaimana meyakinkan seseorang.

Berbicara mengenai enterpreneurship, Riswan mengaku tidak terlalu harus menerapkan pola enterprenur dalam menjalankan profesinya. Hal Ini dikarenakan setiap orang yang berprofesi pada penjualan kendaraan adalah tim, tinggal bagaimana agar tim yang dikomandoinya tersebut bisa tetap solid serta terus menerapkan seni menjual. "Kita bekerja bersama sebagai tim, posisi kepala cabang atau marketing jangan sampai jadi pemisah komunikasi, makanya harus terus komunikasi," katanya.

Riswan yang memulai karienya di Nissan pada tahun 2005 lalu ini, mengaku telah dituhaskan diberbagai  tempat, khususnya di Jakarta. Setelah mendapat pengalaman yang cukup banyak di Jakarta, pada bulan November tahun 2010, ia dipercaya sebagai Kepala Cabang Indomobil Nissan Jambi.
--batas--
Sebelum bergabung dengan Nissan, Riswan mengaku pernah menekuni sejumlah profesi marketing seperti di perbankan. Karena ingin mencari suatu pengalaman baru, Riswanpun mencari peruntungan baru bergabung bersama perusahaan otomotif untuk mendapatkan tantangan yang baru.

Setiap tim Nissan prinsipnya harus menguasai produk sendiri dan kompetitor. Ini karena masing-masing produk punya kelebihan masing-masing, tentunya titik lebih dari masing-masing produk tersebutlah yang perlu ditonjolkan dalam berjualan.

"Indomobil Nissan Jambi saat ini memiliki 43 karyawan.Seperti kita di Nissan, kuncinya berada pada keamanan dan kenyaman. Tujuan agar lebih baik meyakinkan konsumen," ujarnya.

Pria kelahiran Kerinci 1963 ini, mengaku, pernah mengenyam dan menyelesaikan pendidikan S1 di Jakarta. Dan ia mengaku bekerja di perbankan pada tahun 1990 lalu, selain itu juga pernah di Astra Mobil pada tahun 1997.

sumber: jambi ekspres