Warga Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), terutama Rantau Rasau dan Nipah Panjang, prihatin terhadap kondisi jalan yang rusak parah. Mulai dari Lambur 1, Kec Sabak Timur, hingga SK 10, Kel Bandar Jaya, sepanjang sekitar 20 Km.
Kondisi jalan tersebut berlubang dengan kedalaman rata-rata 30 Cm – 60 Cm. Selain itu, juga bergelombang. Menurut warga, jika hujan jalan tersebut menjadi sangat becek, lantaran air tergenang di mana-mana dan susah untuk dilalui.
"Dulu saat aspalnya belum rusak, cuma butuh waktu 30 menit dari Rantau Rasau ke Sabak. Sekarang hampir 2 jam melalui jalan itu. padahal jalan itu adalah satu - satunya jalan yang menghubungkan Kec Rantau Rasau, Berbak, dan Nipah Panjang," keluh salah satu warga.
Pantauan media ini di lapangan, kerusakan jalan satu itu lebih disebabkan oleh lalu-lalangnya setiap hari mobil bermuatan sawit yang melebihi tonase. Dengan kondisi cuaca yang sering hujan akhir-akhir ini, kerusakan jalan itu menjadi makin parah saja.
Sementara, dinas terkait sejauh ini belum berhasil dikonfirmasikan. Namun, beberapa sumber di lingkungan Pemkab Tanjabtim menyatakan, Pemkab kesulitan membangun dan menjaga kondisi jalan itu tetap bagus. Soalnya, mobil-mobil pengangkut sawit saban hari lewat di jalan itu.
"Jalan itu termasuk urat perekonmian warga. Butuh dana besar untuk membangunnya. Kalau mau tahan, mestinya jalan itu dibangun sesuai dengan tonase kendaraan yang lewat. Bukan malah kendaraan yang harus menyesuaikan muatan dengan tonase jalan," ujar beberapa sumber.(*)
Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.