MUARASABAK, Karena merasa tidak puas dengan hasil Pilkades. Puluhan warga Desa Pematang Rahim Kecamatan Mendahara Ulu kemarin (8/4), mendatangi Kantor BPMPDK Tanjab Timur. Dimana pada penyelenggaraan Pilkades Pematang, Rahim, calon kades dengan nomor urut tiga Syansuri, memperoleh suara terbanyak dengan mengantongi 806 suara. Sementara dua kandidat lainnya yakni Dedi Mizwar dan Suryani, masing-masing memperoleh 610 dan 234 suara.
Hasil perolehan suara, digugat puluhan warga karena diindikasi penuh kecurangan. Bahkan warga pun mencantumkan delapan item dugaan kecurangan saat pelaksanaan Pilkades tersebut. Sebut saja dugaan eksodus, adanya pemilih dibawah umur, dan adanya warga yang tidak mendapat undangan untuk menyoblos. "Di rumah saya itu, ada tiga orang yang berhak menggunakan hak suaranya. Yakni saya, anak dan menantu saya. Tapi ketiga-tiganya tidak mendapat undangan," ungkap Ernawati yang dibenarkan Nurhayati (58).
Lebih lanjut Nurhayati mengatakan, tujuan ia dan puluhan warga lainnya mendatangi Kantor BPMPDK ini hanya untuk mendapat keadilan. "Kami ini hanya minta keadilan, dan berharap gugatan kami dapat ditindak lanjuti. Kalau perlu Pematang Rahim itu dijadikan kelurahan sajalah, biar kami ini tidak saling cekcok," imbuhnya.
Terpisah Kepala BPMPDK Tanjab Timur, Junaidi Rahmat, mengatakan pihaknya telah menampung seluruh aspirasi warga tersebut. Selanjutnya pihak BPMPDK akan mempelajari isi gugatan tersebut dan mengklarifikasinya. ‘’Namun aspirasi atau gugatan itu tentu harus diklarifikasi kebenarannya. Dan kami akan mencari fakta soal permasalahan yang tengah terjadi. Kemudian mencari solusi terbaik untuk semua pihak. Dan keputuan yang diambil harus berpedoman kepada aturan dan UU yang berlaku," tandasnya. (sumber: jambi ekspres)