KEBERADAAN Universitas Jambi (Unja) memiliki arti penting bagi Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini. Selain berkontribusi bagi kemajuan Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah ini, perguruan tinggi yang dipimpin Prof Drs H Aulia Tasman MSc PhD tersebut, menoreh berbagai prestasi.
Kontribusi terhadap pengembangan SDM ini terus dilakukan seiring dengan bertambahnya fakultas di kampus Pinang Masak ini. Tak hanya itu, saat ini Unja juga merupakan satu-satu perguruan tinggi di daerah ini yang memiliki program doktoral.
Ini cukuplah bukti untuk menisbatkan Unja sebagai perguruan tinggi bergengsi di daerah yang dipimpin Gubernur Hasan Basri Agus (HBA) ini.
Perkembangan Unja ini juga seiring dengan visi pemerintah mewujudkan Jambi Emas 2015. Visi ini juga sejalan dengan program pemerintah pusat memajukan Sumatera ini melalui program MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang diluncurkan tahun 2011 lalu. 50 tahun berdiri, Unja ingin terus berkontribusi terhadap kemajuan regional.
Hal ini sesuai dengan apa yang diutakan Rektor Unja, baru-baru ini.
‘’Apabila Universitas Jambi tidak berkembang dengan menambah Fakultas baru, maka Universitas Jambi akan menjadi penghambat kemajuan di Sumatera,’’ tukas Aulia Tasman.
Dikatakannya, kemajuan suatu provinsi dinilai dari universitasnya. Maka dari itu, dengan adanya lima fakultas baru diharapkan dapat menjadi barometer provinsi yang sedang berkembang.
“Lima Fakultas baru yaitu, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol),” jelas Rektor.
Pertambahan fakultas ini dapat dikatakan melengkapi fakultas yang sudah ada di Universitas Jambi yaitu, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Dan dibukanya 5 Fakultas baru dan 1 Program Pascasarjana dibarengi dengan bertambahnya 21 program studi baru di Universitas Jambi.
Tentunya program baru yang bertambah di Universitas Jambi tersebut membutuhkan tenaga pengajar yang tidak sedikit pula, maka dari itu untuk memenuhi tenaga pengajar tersebut, Universitas Jambi telah bekerjasama dengan Universitas ternama di Indonesia dalam hal tenaga pengajar. Dan tidak hanya tenaga pengajar, untuk pembangunan infrastruktur di Universitas Jambi nantinya merupakan skenario nasional dengan dibantu oleh daerah melalui APBD.
“Pengadaan tenaga pengajar, infrastruktur nantinya adalah skenario nasional, akan dibantu oleh universitas terkemuka yang ada di Indonesia. Dan untuk Pemda, sejauh ini sangat mendukung atas perkembangan Unja ini, kita sangat mengapresiasikan itu,” ujar Aulia Tasman.
“Melalui penambahan Fakultas dan program studi, kita berusaha mempersiapkan Universitas Jambi di tahun 2016 untuk menjadi world class university,” sebut rektor. (kar)