Bagi penggemar kerupuk udang ada baiknya harus tau dari mana kerupuk udang yang anda makan itu berasal. Memang banyak pengrajin kerupuk tapi kali ini Tim Jameks datang langsung ke pengrajin kerupuk udang yang beralamat di Lorong Nelayan Nipah Panjang 1. Dalam sehari bisa memproduksi 25 kilo kerupuk udang tapi semua tergantung permintaan pasar kadang bisa lebih dari 25 kilo.
Rahayu yang sudah mengeluti usaha sampingan sebagai pembuat kerupuk udang ini mengatakan saat ini penjualan tak menentu karena persaingan semakin banyak serta harga bahan baku yang selalu naik sampai harga produksi yang juga naik. Dari harga 25 ribu hingga saat ini menjadi 27 ribu dan pemasaran pun tidak sampai ke Jambi, hanya di seputaran kecamatan Nipah Panjang saja.
Usaha ini dilakukan masih dengan cara tradisional, penjemuran masih mengharapkan sinar matahari, otomatis, ketika musim hujan, produksi pun menurun. karena takut rugi kalau tidak kering bisa jamuran dan tidak ada yang mau beli. Ujar ibu 5 anak ini
Di Tanya soal harapan beliau hanya ingin ada perhatian dari pemerintah setmpat untuk membantu pemasaran kerupuk udangnya dbiar bisa sampai ke luar daerah Nipah Panjang ini. (sumber: jameks minggu)