Siapa sangka ikan asin yang kita makan sehari-hari itu merupakan hasil produksi rumahan yang di olah pembuat ikan asin yang berada di Lorong Nelayan Nipah Panjang 1 ini. Saat team Jameks mendatangi rumah produksi ikan asin ini memang lagi dalam proses pembelahan ikan asin. Dalam sehari rumah ini dapat menghasilkan 30 sampai 50 kilo dari berbagai macam ikan asin dan harga yang di tawarkan juga jauh lebih murah yaitu dari 3 ribu rupiah sampai 20 ribu rupiah.
Hasnawati selaku pemilik usaha ikan asin ini mengatakan produksi kita kadang tak menentu semua tergantung cuaca maklum saja pembuatan ikan asin ini masih sangat tradisional masih menggunakan panas terik matahari. Palingan kalau musin hujan saja proses produksi agak sedikit menurun karena kalau tidak kering ikan asin akan menimbulkan bau serta bisa berulat. Ujar ibu 3 anak ini.
Produksi ikan asin yang ia kelolah ini sudah di pasarkan di Kota Jambi, selama 2 minggu sekali ia mengirimkan ikan asinnya sekitar 300 kilo dari berbagai macam bentuk ikan. Tapi permintaan yang paling banyak biasanya ikan asin duri. Beliaupun berharap meskipun harga garam mulai merangkak naik tapi ia tetap berharap semoga usahanya tetap berjalan lancer karena mata pencahariannya memang semata-mata dari usaha pembuat ikan asin inilah. Tutupnya mengakhiri wawancara (sumber: jameks minggu)