MUARATEBO, Wajah Kota Muara Tebo hingga saat ini kian memprihatinkan. Ironisnya, Kepala Dinas Perkotaan Tebo, Eko Putra, yang bertanggung jawab mengatasi hal ini malah mengeluh. Dia mengatakan, ada setumpuk kendala untuk merubah wajah ibukota kabupaten.
Salah satunya adalah soal status jalan nasional, penguasaan lahan, dan jaringan listrik. Dikatakan Eko, untuk membuat wajah kota yang lebih hidup, mesti dibangun taman di sepanjang jalan utama. Namun menurutnya, itu sulit dilakukan. Karena status jalan adalah jalan nasional yang jika dibelah dan dibangun taman, akan berpengaruh terhadap anggaran pemeliharaan jalan. “ Jika jalan nasional diganggu, pemerintah pusat tidak lagi tanggung jawab soal dana pemeliharaan yang cukup besar. Itu kendalanya,” kata Eko.
Kendala lainnya adalah masih banyak tanah kosong di sepanjang pinggir jalan utama. Pihaknya telah menghimbau masyarakat untuk segera membangun ruko, jika perlu dengan menggandeng investor. Namun ajakannya tak mendapat sambutan positif.
Belum lagi karena sebagian besar tanah di pinggir jalan, yakni di sekitar rumah dinas Bupati Tebo, adalah milik orang perorangan. Sedikitnya tanah milik Pemkab, menurutnya, menjadi kendala tersendiri lainnya. “ Saya pikir baiknya dibangun jalan lingkar. Bangun sendiri, tata sendiri. Bebaskan tanahnya agar bisa ditata menjadi lebih hidup,” imbuhnya.
Ditambahkannya, minimnya penerangan di malam hari diakibatkan mereka tak enggan memasang tiang listrik. Eko mengatakan pihaknya hanya bisa menaruh lampu jika tiangnya sudah didirikan oleh PLN. “Belum lagi soal anggaran. Untuk 2013, dulu ajukan Rp 11 miliar, tapi cuma turun Rp 7 miliar. Jadinya ya tidak bisa membuat perubahan signifikan,” ungkap Eko
Ketua Komisi III, H. Bambang Hermanto mengatakan pola kucuran dana harus dirubah. Kedepan sebaiknya jangan lagi dengan sistim pagu atau penjatahan per-SKPD. Melainkan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas kebijakan.
“ Kalau seperti ini jadinya ya hanya program kecil-kecil yang bisa dijalankan. Sulit untuk membuat perubahan besar dengan wajah ibukota kabupaten yang masih sangat amburadul ini,” ungkap Bambang. (sumber: jambi ekspres)