SAAT kegiatan bincang-bincang mahasiswa (BBM) Universitas Jambi kemarin, Dahlan tak henti-hentinya memberikan motivasi kepada mahasiswa. Dia sendiri mengisahkan perjalanannya ke kursi menteri.
Dia mengaku dulu tak menyangka ditunjuk menjadi menteri BUMN. Karena latarbelakang pendidikannya adalah Madrasah Aliyah. ‘’Saat dipanggil bapak presiden, saya kira dulu mau ditunjuk menteri agama,’’ tukasnya.
Karena diakuinya, sebagai lulusan MA, dirinya tidak mengetahui bagaimana mengembangkan perkebunan, listrik, batubara dan lain-lain. Bahkan saat itu, katanya, dia sempat menolak jabatan tersebut.
‘’Biar saya membenahi PLN dulu pak (presiden, red),’’ ucap Dahlan menceritakan apa yang pernah diungkap ke presiden saat itu.
Tapi, sekarang lanjutnya, dia menduduki jabatan tersebut. Sesi bincang-bincang ini memang diisinya dengan cara tanya jawab. Bahkan di tengah tanya jawab berlangsung, dirinya sempat memakan obat sambil bercerita alasan memakan obat.
‘’Saya dulu pernah mengidap kanker hati dan divonis umur saya tinggal enam bulan lagi. Dan salah satu solusinya harus ganti hati,’’ ujarnya.
Memasuki bulan pertama di rumah sakit Tiongkok, lanjutnya, tidak ada pasien yang meninggal. Kemudian bulan kedua, katanya, ada yang meninggal tapi tidak cocok hatinya. Lalu memasuki bulan keempat, baru ada anak muda umur 21 tahun yang meninggal dan hatinya cocok untuk dipasangkan ke tubuh mantan bos Jawa Pos tersebut.
‘’Untuk proses ganti hati ini, saya dimatikan dulu selama 13 jam. Dan setelah itu, barulah saya bisa membuka mata. Saat membuka mata, dokter mengatakan, saya belum tentu berumur panjang. Karena hati yang akan dipasangkan belum tentu cocok dengan tubuh saya,’’ sebutnya.
Dan obat yang dia makan setiap pukul 17.00 WIB tersebut adalah agar supaya antara hatinya yang baru itu, bisa connect dengan gerakan tubuhnya.
Dalam bincang-bincang mahasiswa tersebut yang juga dihadiri gubernur Jambi Hasan Basri Agus dan Pembantu Rektor (PR) satu Unja Miazar Karim, dari PTPN 6 dan mahsiswa Unja.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa mahasiswa memberikan berbagai pertanyaan tentang seputar BUMN. Termasuk juga kesiapan Dahlan untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Menanggapi pertanyaan tersebut Dahlan mengatakan, akan melihat perkembangan dalam beberapa waktu kedepan.
“Kita akan lihat dulu dalam 3 bulan kedepan perkembangannya, jika rating saya dibawah rating 3 tahun lalu saya tidak akan maju,” ujar Dahlan Iskan.
Karena, jika dia maju katanya, itu artinya tidak tahu diri. Begitupun dengan kesiapannya mengikuti konvensi Demokrat. Dirinya mengaku tidak akan maju, jika ada tokoh yang dikagumi, masih muda dan kaya raya tersebut maju dikonvensi.
‘’Jika saya menyainginya artinya saya tak tahu diri,’’ tukasnya. Dalam kesempatan itu, Dahlan juga membeli almamater mahasiswa Unja itu. Dan memberikan uang kepada 6 orang mahasiswa yang telah memberikan pertanyaan kepadanya.(sumber: jambi ekspres)