Korban tewas akibat lakalantas di Kab Batanghari selama Januari - Mei 2013 tercatat sebanyak 6 orang, sedangkan kerugian materil ditaksir sekitar Rp 38 juta. Kebanyakan lakalantas terjadi malam hari akibat mobil angkutan batu bara parkir sebarangan.
Kasat Lantas Polres Batanghari, AKP M Gunawan, mengatakan faktor penyebab lakalantas hingga berujung maut yakni terjadi malam hari lantaran sopir mengantuk, kelelahan, dan kelalaian saat berkendara. Ini selalu ditimbulkan oleh mobil angkutan batu bara.
Sopir batu bara masih banyak yang berhenti di badan jalan jika beristirahat. Ini sering ditemukan oleh petugas saat patroli malam hari. Mobil yang parkir di badan jalan, menurut Gunawan, menjadi penyebab utama terjadinya lakalantas. Sebab, malam hari pandangan mata terbatas, sehingga membuat pengendara lain yang lewat hilang kendali.
‘’Kami harap para sopir batu bara jika beristirahat jangan di badan jalan. Carilah rumah makan atau tanah yang lapang, yang tidak menggangu pemakai jalan lain,’’ ungkap Gunawan via ponsel, Jumat (31/5).
Korban tewas terbanyak yakni pengendara sepeda motor. Wilayah rawan lakalantas di Kab Batanghari yakni mulai dari daerah Tembesi hingga gapura perbatasan Muarojambi dan Batanghari.
Sepanjang kawasan ini pengendara diminta untuk lebih berhati-hati. Dijelaskan Gunawan, pada 2013 ini Satlantas Polres Batanghari telah melaksanakan operasi Simpatik. Operasi ini mengedepankan pembinaan. Pengendara yang melangggar aturan lalu lintas tidak langsung ditindak dengan penilangan, namun hanya ditegur sebagai peringatan agar mematuhi aturan.
‘’Operasi Simpatik adalah salah satu upaya kita mengurangi angka lakalantas dan mengajak para pengguna jalan untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas. Kalau semua aturan sudah diikuti, mudahmudahan angka lakalantas menurun,’’ pungkasnya kepada Jambiupdate.com.(*)
Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.