Tingkatkan Konsentrasi Anak, Melalui Terapi Sensori Integrasi
TIDAK jarang anak-anak memiliki permasalahan dalam proses pembelajaran, khususnya masalah konsentrasi yang kurang fokus. Ada cara yang cukup efektif untuk meningkatkan konsentrasi anak, sehingga anak peka terhadap segala hal yang dipelajari, yaitu melalui terapi sensori integrasi.
Menurut Pimpinan Yayasan Bunga Bangsa, Ridwan bahwa terapi sensori integrasi mampu meningkatkan kepekaan anak, terutama bagi yang bermasalah.
“Untuk melatih kepekaan anak khususnya yang bermasalah, sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya yakni dengan terapi sensori integrasi ini,” ujar ahli psikologi ini.
Dikatakannya, pola yang dilakukan dalam terapi sensori integrasi yakni dengan pola permainan. Dalam permainan itu, ada trik-trik khusus melatih anak, supaya daya kepekaan anak menjadi meningkat.
Dalam terapi sensori integrasi ini, kata Ridwan, ada metode-metode tertentu setiap permainan, yang hasilnya diarahkan untuk pembentukan karakter. Berdasarkan pengalaman yang ada, terapi sensori integrasi tersebut seringkali diprotes orangtua, karena dalam prakteknya memang dengan bermain.
“Orangtua seringkali memprotes terapi sensori integrasi ini, karena anak hanya diajak bermain-main saja. Padahal, polanya memang seperti itu, dimana dalam permainan tersebut banyak metode untuk memberikan kepekaan kepada anak “ akunya.
Menurutnya, hal itu karena tidak adanya pemahaman orangtua, mengenai permainan yang sebenarnya memiliki pola-pola yang mampu meningkatkan kepekaan anak.
“Wajar saja jika orangtua awalnya kurang setuju dengan metode sensori integrasi ini, karena memang orangtua belum faham apa sebenarnya yang terkandung dalam bermain. Mereka melihatnya hanya sekedar bermain saja,” tambahnya.
Ridwan yang saat ini mengelola terapi anak-anak berkebutuhan khusus, seperti ADD, ADHD dan Autis mengatakan jika terapi sensori integrasi tersebut menggabungkan antara sensori motorik dengan psikomotor.
Dalam permainan seperti berjalan meniti kayu, mampu melatih sensor-sensor anak, yakni antara penglihatan dengan psikomotor, yang nantinya dengan sendirinya mampu melatih konsentrasi anak.
Ditegaskannya, orangtua tidak perlu kuatir dengan proses terapi sensori intregrasi yang memang cenderung bermain. “Terapi sensori integrasi ini tidak hanya sekedar bermain, seperti yang dilihat. Namun ada metode-metode tertentu di dalam permainan tersebut, sehingga mampu melatih kepekaan anak,” tukasnya.
sumber: jambi ekspres