Usai Idul Adha, Harga Karet Turun
MUARASABAK, Petani karet di Tanjab Timur kembali meradang. Pasalnya beberapa hari usai Hari Raya Idul Adha, harga karet mengalami penurunan. Padahal sebelum Hari Raya Idul Adha, harga karet perkilonya mencapai Rp 8500, tapi saat ini harga karet turun menjadi Rp 8000 perkilo.
"Tengkulak membeli karet kami perkilo saat ini Rp 8000. Kenaikan harga karet tidak berlangsung lama," ujar Eman petani karet di Tanjab Timur, Jumat (18/10).
Sebagai petani karet dia tidak dapat berbuat banyak dengan penurunan harga jual karet. Karena karet adalah permintaan pasaran dunia. "Kalau permintaan dunia tinggi harga karet kami juga naik, mungkin permintaan karet dunia sedang menurun," keluhnya.
Selain mengeluhkan penurunan harga jual karet, dia selaku masyarakat Kelurahan Nibung Putih juga mengeluhkan minimnya keberadaan mesin sarana pengolahan karet. Terlebih jarak antar kebun karet yang saling berjauh, ikut menjadi kendala dalam kegiatan pengolahan karet.
"Kami mengharapkan adanya bantuan mesin pengolahan karet bagi masyarakat. Sebab dengan mesin itu tingkat produksi karet masyarakat secara otomatis akan meningkat," jelasnya.
Terpisah, Basir, tengkulak karet di Kelurahan Nibung Putih membenarkan, anjloknya harga karet tersebut dikarenakan harga jual di Kota Jambi perkilo karet dihargai Rp 10.300-Rp.10.400. "Serba salah, dihargai dibawah Rp 8000 perkilo kasihan sama petani, dihargai lebih dari itu kami yang tekor," katanya.
Diungkapkannya, untuk harga karet mingguan hanya dihargai Rp 10.300-10.400 perkilo, sedangkan untuk harga karet kering (bulanan) perkilonya bisa mencapai Rp 12.000. "Cuma mendapatkan karet kering dimusim penghujan seperti sekarang sangat susah," terangnya.
Dia membenarkan, harga karet sangat tergantung pasaran dunia, karena karet salah satu komoditi perdagangan dunia. Sehingga bila permintaan dunia menurun, berimbas kepada harga jual petani karet.
"Meski pasaran karet cenderung anjlok, masyarakat tetap untuk mengolahnya. Sebab, jika tidak lagi mengolah getah karet berarti mereka akan kehilangan sumber pendapatan untuk keluarga mereka," tandasnya.
sumber: je