Mahasiswi Presenter Berita di TV dan Radio

Eka Anggeraini (22), presenter TV dan penyiar radio swasta di Kota Jambi. Profesi itu memberikannya kesempatan bertemu para tokoh penting di Prov Jambi. Eka Anggeraini kini masih mahasiswa Universitas Jambi (UNJA) semester 5, FKIP jurusan bimbingan konseling.    

Menjadi presenter adalah keberhasilan sangat membanggakan baginya, sebab tidak semua orang bisa sepertinya. Sejak menjadi presenter di awal kuliahnya 2010 lalu, banyak sudah tokoh besar Jambi yang ia jumpai. Salah satunya, dia pernah mewawancarai Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus, pada saat Hari Raya Idul Adha 1434 H lalu.


Gadis berkulit putih, yang lahir di Jambi pada 7 Agustus 1991 ini, memulai karirnya dengan menjadi penyiar radio saat awal mulai kuliah pada 2010 lalu. Selanjutnya dia menjadi presenter TV lokal sejak Juni 2010 hingga saat ini.

"Saya tiap hari selalu sibuk menjadi seorang penyiar radio dan pembaca berita di salah satu TV lokal yang ada di Kota Jambi. Semua itu tidak menggangu aktivitas kuliah saya", ungpaknya.

Eka belajar menjadi presenter secara otodikdak. Da tak pernah kursus. Dia mempelajari perihal penyiaran sejak SMA dan sering tampil pada acara formal di hadapan umum. Dengan profesinya itu, dia telah mengukir berbagai prestasi.

Diantaranya, pernah menjadi juara 3 lomba presenter di Jek TV 2010, 10 besar finalis lomba presenter TVRI 2010, dan juara 3 lomba LCC KPID 2013 mewakili radio Metro FM.

Putri ke-3 dari 3 bersaudara asli kelahiran jambi ini, kedepan bercita-cita mulia yaitu ingin menjadi dosen. Untuk mencapai itu, dia berencana melanjutkan studinya ke luar negeri.

"Saya ingin ambil studi ke luar negeri. Saya ingin sekali merasakan belajar dengan budaya yang berbeda", ungkap Eka.

Lebih lanjut, pemilik rambut sebahu ini menuturkan, setelah menimba ilmu di luar negeri nanti, dia akan berkiprah di Indonesia. Sehingga, Indonesia bisa maju seperti negara-negara Eropa. Tekat bulatnya ingin mengabdi di dunia pendidikan adalah untuk memajukan dunia pendidikan.
 
Baginya, pendidikan sangat penting. Dalam Kuran disebutkan, Allah meninggikan derajat orang-orang berilmu. Begitu tinggi derajat ilmu pengetahuan. Rasullullah bersabda 'tuntutlah ilmu sampai ke negeri China'. "Selagi mampu, saya akan terus belajar", tuturnya.(*)


Reporter  : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto