MAN 1 Sungai Penuh Adakan Verifikasi Ciri Madrasah
SUNGAIPENUH, Memasuki akhir semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014, Tim Pengembang Ciri Khas Madrasah MAN 1 Sungai Penuh melakukan verifikasi akhir terhadap proses pembinaan kemampuan praktik ibadah siswa. Verifikasi dilakukan terhadap 940 orang siswa yang meliputi 54 item praktik dan hafalan selama dua hari.
Sebelum diadakan verifikasi, peserta didik secara kontinyu dan berkesinambungan telah menyetorkan hafalan dan kemampuan ibadah mereka sejak awal semester ini, sehingga verifikasi tidak menuntut waktu lama untuk dilaksanakan.
Pengembangan ciri khas madrasah merupakan program yang digagas oleh MAN 1 untuk benar-benar memadrasahkan madrasah. Program ini meliputi pembinaan ibadah siswa, hafalan Al-Qur’an, penanaman nilai keislaman mulai dari pergaulan, pakaian, dan lainnya. Serta pengembangan kretifitas siswa dibidang seni Islam seperti qasidah rebana, barzanji, kaligrafi dan pidato.
Kepala MAN 1 Sungai Penuh, Drs Andi Suyub, MPd.I menyatakan bahwa program pengembangan ciri khas madrasah ini merupakan salah satu program unggulan MAN 1 untuk menjadikan madrasah sebagai tempat yang tepat untuk membina spritualitas peserta didik.
Beliau juga menyampaikan bahwa untuk ke depannya program ini akan terus dievaluasi dan ditingkatkan, baik pelaksanaannya maupun prosesnya secara administratif.
Sementara itu ujian semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 yang diikuti 940 orang peserta didik. Kegiatan yang dilakukan setiap semester ini mengadopsi model ujian nasional. Dimana lembar jawaban siswa dikoreksi dengan menggunakan Digital Mark Reader (DMR).
Peserta didik pun diharuskan menggunakan pensil 2B untuk memastikan lembar jawaban terbaca oleh mesin. Selain itu, ujian semester tahun ini menggunakan kode soal khusus untuk siswa kelas dua belas. Untuk setiap ruangan ujian terdapat lima paket soal yang berbeda untuk setiap mata pelajaran yang akan diuji pada ujian nasional.
Peraturan pun diperketat dimana siswa yang tertangkap membawa catatan akan diberi sanksi berupa dicatat namanya pada papan pengumuman madrasah. Kegiatan ujian yang dilakukan tahun ini mengadopsi model Ujian Nasional terutama penggunaan kode soal.
“Tahun ini kita buat paket soal untuk kelas dua belas terutama mata pelajaran yang di ujian nasional-kan. Ini kita lakukan untuk lebih memantapkan dan memberikan pengalaman ujian kepada peserta didik. Agar mereka tidak merasa gugup saat ujinan nasional tahun depan,” ujarnya.
sumber: jambi ekspres