Melihat Kondisi Jalan SK 26, Tanjab Timur

Infrastruktur memang menjadi kebutuhan masyarakat dalam melakukan kegiatan. Lalu, bagaimana jika akses yang sangat dibutuhkan itu rusak parah, namun tak kunjung diperbaiki pemerintah?

Kesal karena tak kunjung mendapatkan respon dari pemerintah, akhirnya warga memperbaiki sendiri jalan SK 26 yang merupakan penghubung antara Kecamatan Sabak Timur - Kecamatan Nipah Panjang.

Kerusakan dua titik ini mengakibatkan sulitnya pengendara kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat untuk melintas.

Maka warga berinisiatif untuk bersama-sama memperbaiki jalan. “Mobil yang membawa sawit juga angkutan penumpang  serta angkutan barang dengan suka rela membantu untuk memperbaiki jalan di SK 26 desa Rantau Jaya Kecamatan Rantau Rasau  ini,” ujar Minto warga setempat yang ikut memperbaiki jalan beberapa waktu lalu.

Memang selama ini, akses jalan yang diperbaiki merupakan akses jalan utama menuju ibukota Kabupaten. Sehingga tanpa menunggu komando darimanapun warga beramai-ramai memperbaiki jalan. Karena menurut warga perbaikan jalan untuk kepentingan pengendara, bukan kepentingan warga saja.
--batas--
Seperti diutarakan Iwan, salah seorang sopir travel jurusan Kota Jambi-Kecamatan Npah Panjang. Bila menunggu perbaikan, maka terlalu lama. Sehingga dia berterima kasih kepada warga sekitar yang berbondong-bondong memperbaiki dua titik jalan yang rusak. “Kami sangat berterima kasih sekali dengan di perbaikinya jalan ini. Tidak jadi masalah berapa uang yang kami keluarkan, daripada mobil terpuruk dan mobil  jadi rusak,” terang Iwan.

Dengan adanya upaya perbaikan jalan yang dilakukan warga, sudah seharusnya pemerintah tanggap terhadap perbaikan jalan. Jangan sampai kerusakan jalan dibiarkan berlaurut-larut.
Sementara itu, Kades Rantau Jaya, Maryadi yang tidak segan turun langsung memperbaiki jalan mengungkapkan, sebenarnya perbaikan jalan SK 26 telah dianggarkan di APBD 2014. Namun karena kerusakannya terlalu parah dan sulit dilalui, maka diperbaiki terlebih dahulu oleh warga setempat menjelang proses dari anggaran APBD 2014.

“Kerusakannya terlalu parah akibar banjir, serta tingginya intensitas kendaraan yang membawa sawit mau angkutan lain. Jalan pun  sulit dilalui. Jadi kami bersama warga dan pengguna jalan berinisiatif memperbaiki jalan di SK 26 ini,” bebernya.

Selama perbaikan jalan yang dilakukan oleh warga, tidak terlihat adanya hambatan. Dalam penimbunan jalan yang rusak, warga menggunakan  batu bata sedangkan turap, warga menggunakan batang kelapa yang kemudian ditimbun dengan tanah. Dua titik jalan yang diperbaiki warga adalah di Lambur II Kecamatan Sabak Timur, sedangkan satu titik lagi di SK 26 Kecamatan Rantau Rasau.

sumber: jambi ekspres