Tekad SMK DB 1 Kota Jambi Kembangkan Mobil SMK

JAMBI sebentar lagi bakal mengikuti prestasi yang ditorehkan oleh salah satu SMK di Kota Solo, Jawa Tengah. SMK Darma Bakti (DB) 1 Kota Jambi, sebentar lagi akan mengejutkan dunia pendidikan dan perindustrian otomotif dengan gebrakannya menciptakan mobil yang saat ini masih dalam tahap penyempurnaan cara kerja mesin

SMK DB 1 Kota Jambi merupakan satu-satunya SMK swasta yang punya nyali membuat mobil. Dengan segala keterbatasan, khususnya dana, SMK yang dipimpin oleh Prapto tersebut memiliki impian besar untuk menciptakan mobil yang bisa menjawab berbagai peluang di Kota Jambi.

“Kita memang sedang menyiapkan mobil. Ini masih dalam tahap penyempurnaan. Rangkanya sendiri bahkan belum dibuat, karena memang terkendala dana. Tetapi mesin hingga sistem penerangannya sudah siap,” jelas Prapto, disambangi disela-sela kegiatannya mengawasi anak didiknya yang sedang berkutat dengan mesin.

Ide menciptakan mobil muncul karena Prapto ingin SMK DB 1 berbeda dengan sekolah lainnya yang saat ini masih berorientasi menciptakan lulusan siap kerja diperbengkelan atau berwiraswasta dengan membuka bengkel sendiri. Lebih besar dari itu, Prapto memiliki mimpi anak didiknya bisa membuat mobil sendiri atau membuat usaha industri mobil dibawah naungan sekolahnya.
--batas--
“Visi kita lebih pada business oriented. Peluang di Jambi sangat besar. Salah satunya misalnya industri perumahan yang terus berkembang pesat di Jambi. Salah satu dampaknya tentu sampah yang dihasilkan. Kita ingin menciptakan mobil untuk mengakomodir pembuangan sampah berdasar jenisnya, organik dan an-organik,” urainya.

Untuk visi itu, Prapto bahkan sudah mengantongi desain mobil yang akan dibuat SMK-nya. Tak hanya mobil, pihaknya juga akan membuat sepeda motor untuk melengkapi proyek tersebut. Kelak, jika mobil dan sepeda motor tersebut telah jadi, pihaknya ingin mengajukan kerjasama dengan Pemerintah Kota Jambi. “Setidaknya mobil atau sepeda motor ini bisa dimanfaatkan untuk DKPP, misalnya,” tambah Prapto.

Diakui Prapto, pihaknya memang kerap kesulitan mendapatkan bantuan dari pemerintah karena statusnya sebagai sekolah swasta. “Padahal, kalau kita dapat anggaran untuk praktek, besok kita langsung beraksi dengan membikin rangka. Karena bahan-bahan sudah lengkap. Tetapi tanpa bantuan pemerintahpun, saya akan tetap jalan meski terseok pelan,” tekadnya.

Harapannya, pemerintah lebih peduli dan memperhatikan potensi yang dimiliki Kota Jambi, khususnya dunia pendidikan dengan memberi kesempatan dan bantuan untuk lebih mengembangkan potensi yang ada. (*)

Penulis :SRIJUNALIA / jambi ekspres