Ilustrasi.

Tidur Saat Puasa Bisa jadi Ibadah, Asalkan…

Posted on 2022-04-05 04:08:09 dibaca 9439 kali

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA — Bagi umat Islam Bulan Ramadan adalah bulan penuh rahmat dan kemuliaan dari Allah SWT. Bagaimana tidak, segala macam ibadah memiliki pahala berlipat ganda. Bahkan, konon kabarnya, tidurnya orang yang sedang berpuasa pun disebut-sebut merupakan sebuah ibadah. Namun, hal ini tentunya perlu penjelasan lebih mendalam terkait pahala tidur orang berpuasa.

Berdasarkan data yang dihimpun JPNN Jabar dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) Online, terdapat beberapa hadis yang menerangkan bahwasannya tidur orang berpuasa merupakan sebuah ibadah. Namun, dengan syarat bukan untuk bermalas-malasan.

“Tidur orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni” (HR Baihaqi).

Hadits ini seringkali dijadikan pembenaran oleh sebagian masyarakat untuk bersikap malas-malasan saat menjalankan ibadah puasa.

Padalah Imam Ghazali menjelaskan, salah satu tata krama dalam menjalankan ibadah puasa yaitu tidak memperbanyak tidur pada siang hari. Maksudnya, orang malas yang berpuasa tidak akan merasakan rasanya menahan lapar dan haus.

“Sebagian dari tata krama puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar dan haus dan merasakan lemahnya kekuatan, dengan demikian hati akan menjadi jernih” (Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulumid Din, juz 1, hal. 246)

Lantas bagaimana tidur orang berpuasa bisa menjadi sebuah ibadah?

Syekh Murtadla az-Zabidi menjelaskan, tidur orang berpuasa dengan maksud agar lebih bersemangat dapat dikategorikan ibadah. Artinya, tidur tersebut tidak masuk dalam kategori bermalasan-malasan.

“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, napasnya adalah tasbih, dan diamnya adalah hikmah. Hadits ini menunjukkan bahwa meskipun tidur merupakan inti dari kelupaan, namun setiap hal yang dapat membantu seseorang melaksanakan ibadah maka juga termasuk sebagai ibadah” (Syekh Murtadla az-Zabidi, Ittihaf Sadat al-Muttaqin, juz 5, hal. 574).

Selain itu, tidur orang berpuasa bisa dikategorikan ibadah jika bertujuan menghindari maksiat. Misalnya, menggunjing, menjaga mata, hawa nafsu dan lain sebagainya. Seperti hal nya dikatakan Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab Tanqih al-Qul al-Hatsits.
“Hadits ‘tidurnya orang berpuasa adalah ibadah’ ini berlaku bagi orang berpuasa yang tidak merusak puasanya, misal dengan perbuatan ghibah.

Tidur meskipun merupakan inti kelupaan, namun akan menjadi ibadah sebab dapat membantu melaksanakan ibadah” (Syekh Muhammad bin ‘Umar an-Nawawi al-Bantani, Tanqih al-Qul al-Hatsits, Hal. 66)

Kesimpulannya, tidur orang berpuasa bisa menjadi ibadah asalkan memiliki dua kriteria. Pertama tidur dengan niat agar lebih semangat dalam beribadah. Kedua tidur dengan niat untuk menghindari maksiat. (mar5/jpnn)

Penulis: Rasid/FAJAR
Sumber: www.fajar.co.id
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com