Cerita Hadrawi, Dapat Ide Membatik Saat Terkena Covid-19: Kini Dikirim Hingga Ke Beijing, Beromset Puluhan Juta

Posted on 2022-10-27 10:10:14 dibaca 9981 kali

BERAWAL dari isolasi mandiri karena positif Covid-19 selama 2 Minggu, Hadrawi justru mendapat ide membuat batik. Kini batiknya telah diekspor ke Beijing, bahkan omsetnya sudah puluhan juta rupiah setiap bulan.

GATOT SUNARKO, Tanjab Barat

PANDEMI Covid-19 yang mengguncang dunia, termasuk Jambi dalam beberapa waktu terakhir, membuat banyak pelaku UMKM terkena imbas.

Kondisi itu juga terjadi di Tanjab Barat. Tak hanya UMKM, bisnis-bisnis besar pun terkena imbas. Ada juga yang tutup.

Tapi tidak halnya dengan Hadrawi. Meskipun awalnya ia terkena covid-19, tapi dari situlah ide kreasi usaha batik yang ia tekuni dapat berhasil dan beromset puluhan juta.

Warga perumahan BTN Abdul Somad, Jalan Manunggal, Kelurahan Tungkal II, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, justru mulai menekuni usaha batik saat ia terkena Covid-19.

Sejak bisa melakukan produksi pembuatan batik. Hadrawi mengikuti ajang pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk mengenalkan hasil karyanya. Ragam produknya pun saat ini kian kreatif dan inovatif.

Berbagai motif sudah dirinya ciptakan, setidaknya ada 15 motif sudah dibuat. Ada motif jembatan wfc, becak, biota laut, daun api-api, ketam, pisang, parapat, awan, layar dan banyak lainnya.

"Awalnya kami kena Covid pada Juni 2021, di situ mikir-mikir apa yang bisa dilakukan karena kan diisolasi, tercetuslah ide untuk membatik. Di situ belajar-belajar, dan kami lihatkan ke orang, kata orang bagus, lanjut kami ke produksi," ujarnya saat disambangi Jambi ekspres.

Awal order ia dapat kesempatan memberikan souvenir untuk para kafilah dan tamu MTQ tingkat provinsi.

"Awalnya kami mengerjakan 50 lembar untuk souvenir dan Alhamdulillah semua orang suka," ungkapnya.

Untuk mematenkan hasil karya dalam membatik, dirinya mengatakan sudah mengajukan Hak Kekayaan Intelektual (Haki) untuk batik ciptaannya.

"Dibantu dengan Dinas Perindag kami sudah mau mendaftarkan Haki karya kami," jelasnya.

Dirinya mengungkapkan jika harga batik buatannya ada berbagai macam harga, mulai dari harga Rp 135 ribu hingga Rp 350 ribu untuk bahan yang terbaik. Untuk pengiriman, saat ini sudah merambah ke luar negeri.
"Paling jauh, kami kirim ke Beijing, waktu itu ada pesanan perusahaan yang pesan. Kalau di Indonesia ke provinsi lain, Kalimantan, kementerian dll," bebernya.

Pria 5 anak ini menuturkan jika setiap hari dirinya bersama karyawannya, dapat menyelesaikan batik sekitar 10 lembar. Katanya proses dari awal pembuatan bermula pada pengecapan kemudian, diwarnai, dijemur sampai kering diviksasi atau dibuat anti luntur selama 6 jam setelah itu direbus, dicuci baru dijemur.

"Untuk membuatnya kalau sekarang kami punya yang membantu ada 2 orang, dan tetangga-tetangga dekat rumah sambil santai mau membantu, Alhamdulillah saat ini omsetnya setiap bulan mencapai 10 hingga 30 juta," demikian katanya. (*)

Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com