iklan

BERAWAL dari isolasi mandiri karena positif Covid-19 selama 2 Minggu, Hadrawi justru mendapat ide membuat batik. Kini batiknya telah diekspor ke Beijing, bahkan omsetnya sudah puluhan juta rupiah setiap bulan.

GATOT SUNARKO, Tanjab Barat

PANDEMI Covid-19 yang mengguncang dunia, termasuk Jambi dalam beberapa waktu terakhir, membuat banyak pelaku UMKM terkena imbas.

Kondisi itu juga terjadi di Tanjab Barat. Tak hanya UMKM, bisnis-bisnis besar pun terkena imbas. Ada juga yang tutup.

Tapi tidak halnya dengan Hadrawi. Meskipun awalnya ia terkena covid-19, tapi dari situlah ide kreasi usaha batik yang ia tekuni dapat berhasil dan beromset puluhan juta.

Warga perumahan BTN Abdul Somad, Jalan Manunggal, Kelurahan Tungkal II, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, justru mulai menekuni usaha batik saat ia terkena Covid-19.

Sejak bisa melakukan produksi pembuatan batik. Hadrawi mengikuti ajang pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk mengenalkan hasil karyanya. Ragam produknya pun saat ini kian kreatif dan inovatif.

Berbagai motif sudah dirinya ciptakan, setidaknya ada 15 motif sudah dibuat. Ada motif jembatan wfc, becak, biota laut, daun api-api, ketam, pisang, parapat, awan, layar dan banyak lainnya.

"Awalnya kami kena Covid pada Juni 2021, di situ mikir-mikir apa yang bisa dilakukan karena kan diisolasi, tercetuslah ide untuk membatik. Di situ belajar-belajar, dan kami lihatkan ke orang, kata orang bagus, lanjut kami ke produksi," ujarnya saat disambangi Jambi ekspres.


Berita Terkait



add images