Satu Unit Rumah Semi Permanen Berlantai Kayu Hangus Terbakar, Pemilik Syok hingga Pingsan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Satu unit rumah semi permanen berlantai kayu di Jalan Lingkar Barat, RT 35, Kelurahan Mayang, Kecamatan Alam Barajo milik M Rajali, ludes terbakar beserta barang berharga di dalamnya.

Kejadian kebakaran ini terjadi pada Minggu (16/4) sekira pukul 06.30 WIB pagi ini.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi, Mustari Affandi mengatakan, awal mula kejadian berasal dari dapur yang ditinggalkan penghuni dan asisten peternak.

"Pemilik melihat asap hitam dari dapur langsung menelpon dinas damkar dan berupaya melakukan tindakan penyiraman dengan selang air dari sumur dan tedmond di depan rumah," ujarnya.

Namun, kata Mustari, habis makin cepat berkorban dikarenakan seluruh lantai rumah beralaskan papan dan ditambah adanya ledakan bahan bakar minyak dari 3 unit sepeda motor dan satu unit Vespa, serta tabung gas 12 kilogram dan tabung gas 5 kilogram masing-masing satu tabung.

Dikatakan Mustari, berdasarkan titik sumber api, dugaan penyebab kebakaran berasal dari colokan tiga unit kulkas yang dibuat 3 cabang dan tidak berdiri sendiri. 

"Beban daya hanya 1300 KWH dengan dugaan pemakaian peralatan listrik melebihi kapasitas dan jaringan listrik yang belum memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI)," ungkapnya.

Diketahui, selain satu unit rumah yang hangus terbakar, barang berharga lainnya yang terbakar yakni 3 unit sepeda motor, 1 unit Vespa, 3 unit kulkas, 1 unit televisi, 2 unit laptop, 4 unit kipas angin, meubiler, dan surat-surat berharga lainnya.

Selain itu, hewan peliharaan milik korban juga hilang, yakni 30 ekor ayam dan kambing.

Akibat kejadian kebakaran ini, istri sang pemilik rumah yakni Indah (59) mengalami syok hingga pingsan dua kali. 

"Istri pemilik rumah kemudian langsung dievakuasi dan ditangani oleh tim medis PSC 119," kata Mustari.

Dalam proses pemadaman kali ini, tim mengalami beberapa kendala seperti jalan yang sulit dilalui untuk sampai ke lokasi, dikarenakan jalan curam dan sempit.

Selain itu, ungkap Mustari, tempat pengisian hydrant yang terlalu jauh sehingga memakan waktu. 

"Di lokasi ada sumur, kolam air dan drainase di bawah rumah, namun tidak ada alat pompa penyedot air untuk digunakan dalam membantu pemadaman," terangnya.

Lebih lanjut, rumah yang berlantaikan papan juga menjadi salah satu kendala dalam proses pemadaman.

Lantai papan itu cepat terbakar dan api cepat menghanguskan lantai dan atap rumah yang sangat dapat berisiko bagi petugas damkar saat memadamkan api.

Kerugian akibat kebakaran kali ini yang dialami korban mencapai kisaran Rp 500 juta, serta surat-surat berharga yang terbakar.

Dalam hal ini, sebanyak 10 unit mobil armada pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi, dengan waktu lama operasi mencapai 2,32 jam. (raf)