Israel Bebaskan 150 Orang, Tapi Tangkap 260 Warga Palestina Selama Gencatan Senjata

Posted on 2023-11-29 13:34:21 dibaca 5398 kali

JAMBIUPDATE.CO,- Tentara Israel menahan 260 warga Palestina dari seluruh Tepi Barat yang diduduki selama gencatan senjata sejak Jumat pekan lalu. Sejak Jumat pekan lalu, gencatan senjata Israel dan Hamas berlaku. Gencatan senjata diperpanjang selama dua hari.

LSM Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan meskipun perjanjian jeda kemanusiaan di Gaza mencakup pembebasan 150 warga Palestina, tentara Israel telah menahan 260 orang dari Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur yang diduduki dalam empat hari terakhir. Israel diperkirakan akan melepaskan gelombang keempat dan terakhir dari 150 tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan 50 warga Israel secara bertahap selama jeda kemanusiaan selama empat hari.

Amani Sarahneh dari Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan bahwa Israel masuk ke rumah-rumah warga Palestina dan menyerang mereka. “Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah menahan 3.260 warga Palestina di Tepi Barat,” ujar Amani.

“Selama masih ada pendudukan, penangkapan tidak akan berhenti. Masyarakat harus memahami hal ini karena ini adalah kebijakan sentral pendudukan terhadap warga Palestina dan untuk membatasi segala bentuk perlawanan,” ujar Amany Sarahneh, juru bicara Masyarakat Tahanan Palestina.

“Ini adalah praktik sehari-hari, tidak hanya terjadi setelah tanggal 7 Oktober,” ujarnya. “Kami sebenarnya memperkirakan lebih banyak orang akan ditangkap selama empat hari ini.”

Gencatan senjata yang dimediasi Qatar terjadi setelah 51 hari pemboman Israel tanpa henti di Jalur Gaza yang terkepung, yang dimulai pada 7 Oktober 2023. Itu adalah hari ketika Hamas melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang.

Israel telah membunuh lebih dari 15.000 warga Palestina di Jalur Gaza sejak saat itu, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Pengacara tahanan Palestina dan kelompok pemantau telah mencatat 3.290 penangkapan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak 7 Oktober. Pada pertengahan November, Eyad Banat, 35 tahun, ditangkap saat dia melakukan streaming langsung di TikTok. Dia lalu dibebaskan.

Sejak gencatan senjata dimulai, jalan-jalan di Ramallah dibanjiri oleh orang-orang yang menyambut para tahanan yang dibebaskan. Namun kekhawatiran para tahanan Palestina tidak berhenti setelah mereka dibebaskan. Mayoritas dari mereka yang dibebaskan biasanya ditangkap kembali oleh pasukan Israel dalam beberapa hari, minggu, bulan, dan tahun setelah pembebasan.

Lusinan orang yang ditangkap dalam pertukaran tahanan Israel-Hamas pada tahun 2011 ditangkap kembali dan hukuman mereka dipulihkan. Sarahneh mengatakan belum jelas apakah Israel memberikan jaminan bahwa mereka tidak akan menangkap kembali mereka yang telah dibebaskan.

Beberapa video muncul dalam beberapa minggu terakhir yang menunjukkan tentara Israel memukuli, menginjak, menganiaya dan mempermalukan warga Palestina yang ditahan. Para tahanan itu matanya ditutup, diborgol dan ditelanjangi baik sebagian atau seluruhnya. 

Banyak pengguna media sosial mengatakan adegan tersebut mengingatkan kembali taktik penyiksaan yang dilakukan pasukan Amerika Serikat di penjara Abu Ghraib Irak pada 2003.

Selain pemukulan parah, otoritas penjara Israel menghentikan perawatan medis bagi tahanan Palestina. Kunjungan keluarga serta kunjungan rutin pengacara dihentikan, kata kelompok tersebut. Para tahanan sebelumnya berhak mendapatkan waktu tiga hingga empat jam di luar sel mereka di halaman, namun kini dikurangi menjadi kurang dari satu jam, menurut kelompok hak asasi manusia. (*)

Sumber: tempo.co
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com