Beritakan Kondisi Gaza, Jurnalis dan Konten Kreator di Palestina Mulai Frustrasi

Posted on 2023-12-04 20:23:11 dibaca 4053 kali

JAMBIUPDATE.CO,- Sejumlah wartawan muda dan pembuat konten di Palestina mengutarakan rasa frustrasi mereka terhadap masyarakat internasional karena dirasa kurang memberikan respon atas peristiwa-peristiwa yang mereka laporkan. Pemberitaan para jurnalis muda di Palestina dan pembuat konten telah berperan penting dalam mendokumentasikan pembombardiran Israel di Jalur Gaza akhir-akhir ini.

Meski menghadapi serentetan serangan udara, terputusnya saluran komunikasi hingga krisis kebutuhan pokok, warga Palestina seperti Motaz Azaiza, Bisan Owda dan lainnya telah mendokumentasikan secara langsung kenyataan hidup di Gaza yang tengah diserang Israel. Mereka membagikan kabar dan konten ke media sosial, serta dokumentasi mereka telah dibagikan di berbagai media arus utama seperti Al Jazeera, BBC dan ABC News.

Akan tetapi, beberapa dari wartawan muda dan konten kreator itu, mengutarakan keinginan untuk melanjutkan pendokumentasian ini semakin memudar. Sebab Israel terus melakukan serangan brutal yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 15.500 orang berdasarkan perhitungan otoritas kesehatan Gaza.

“Fase mempertaruhkan hidup untuk menunjukkan apa yang terjadi kini telah berakhir, dan fase mencoba bertahan hidup telah dimulai,” kata Motaz Azaiza, wartawan foto yang lahir dan besar di kamp pengungsi di Deir al-Balah, Gaza.

Terpantau dari akun Instagram-nya, dalam 24 jam terakhir Azaiza masih mendokumentasikan situasi sehari-hari di Gaza, termasuk serangan udara besar-besaran Israel yang menghantam bagian belakang rumah neneknya. Israel telah melanjutkan serangan di wilayah kantong tersebut setelah gencatan senjata sementara dengan Hamas berakhir pada Jumat, 1 Desember 2023.

Konten yang dibagikan Azaiza di media sosial awalnya berfokus pada kehidupan sehari-hari di Gaza, sebelum meliput perang Israel di Gaza pada 2014 dan 2021. Pengikutnya di Instagram telah bertambah sejak Israel memulai kampanye militer terbarunya pada 7 Oktober 2023, dari 25 ribu followers menjadi lebih dari 13 juta followers. Ia pun dinobatkan sebagai Laki-laki Terbaik 2023 oleh majalah GQ.

“Tim GQ Timur Tengah menghormati Motaz Azaiza sebagai Man Of The Year kami dan sebagai dedikasi bagi mereka yang keberaniannya tak tertandingi: Plestia Alaqad, Hind Khoudary, Wael Al-Dahdouh, Issam Abdallah, Shireen Abu Akleh dan banyak nama yang kita kenal dan yang tidak,” tulis Ahmad Swaid untuk GQ, menyebutkan nama-nama jurnalis yang telah meliput pertempuran di Gaza, yang beberapa di antaranya tewas karena itu.

Dalam unggahan media sosial baru-baru ini, Azaiza mengingatkan kalau penderitaan warga Gaza bukanlah konten untuk dibagikan. Sebaliknya, warga Gaza adalah bangsa yang sedang terbunuh dan mereka berusaha untuk tidak dihapus paksa secara etnis.

Pembuat film yang masih berusia muda, Bisan Owda, juga menyuarakan hal yang sama. Dalam keterangan foto yang diunggah di Instagram pada akhir pekan, dia berbicara tentang semakin berkurangnya harapannya untuk bertahan hidup dan perjuangannya melawan penyakit serta mimpi buruk.

“Pesan saya kepada dunia: Anda bersalah atas apa yang terjadi pada kami, Anda sebagai pemerintah atau masyarakat yang mendukung pemusnahan Israel terhadap rakyat saya. Kami tidak akan memaafkanmu, kami tidak akan memaafkanmu, kemanusiaan tidak akan memaafkanmu, kami tidak akan lupa, bahkan jika kami mati, sejarah tidak akan pernah lupa,” ujarnya lewat Instagram, dikutip pada Senin, 4 Desember 2023, sehari setelah diunggah.

Hamza El Dahdouh, yang kehilangan ibu dan saudara-saudaranya dalam serangan udara Israel pada Oktober 2023 dan merupakan putra koresponden Al Jazeera Wael El Dahdouh, mempertanyakan dunia yang tidak bertindak meskipun ada aliran informasi yang terus-menerus mengenai apa yang terjadi di Gaza.

“Selama 58 hari mendokumentasikan dan mempublikasikan segala sesuatu yang terjadi untuk mencoba meyakinkan dunia bahwa apa yang terjadi adalah kejahatan dan genosida terhadap warga sipil, tetapi tidak ada yang bergerak. Apakah Anda memerlukan 58 hari lagi untuk mengonfirmasi?” tulis Dahdouh.

Plestia Alaqad, jurnalis lain yang juga mendokumentasikan keseharian di Gaza kepada 4 juta pengikutnya di Instagram, mengaku membenci halaman Instagram-nya yang kini berisi gambar dan video kampung halamannya yang hancur. Dia ingin masyarakat mengenal dan mengingat warga Gaza sebagai bangsa yang mencintai kehidupan, sebagai bangsa yang berusaha mencari keindahan dalam segala hal. Meski sudah 75 tahun diduduki, namun warga selalu berusaha mencari kehidupan di Gaza. (*)

Sumber: tempo,co (newarab.com)
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com