Pesawat Japan Airlines yang Terbakar di Landasan Bandara Haneda, Ini Fakta-faktanya

Posted on 2024-01-03 20:30:49 dibaca 5326 kali

JAMBIUPDATE.CO,- Sebuah pesawat milik maskapai Japan Airlines atau JAL terbakar saat mendarat di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo, Jepang, pada Selasa, 2 Januari 2024. Nippon TV melaporkan bahwa insiden itu diduga terjadi karena pesawat bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang.

Dalam tayangan langsung Kantor Berita NHK menunjukkan api keluar dari pesawat jenis Airbus A350-900 yang dijadwalkan mendarat pada pukul 17.40 waktu setempat tersebut. Landasan pacu yang dilalui pesawat juga ikut terbakar.

Juru bicara Japan Airlines mengatakan, pesawat yang lepas landas dari Bandara Shin-Chitose di Hokkaido pada pukul 16.00 waktu setempat itu membawa lebih dari 300 penumpang. Seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 379 orang berhasil dievakuasi. Berikut, fakta-fakta pesawat Japan Airlines yang tabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang?

Fakta-Fakta Pesawat Japan Airlines yang Terbakar

Dilansir dari situs aircraft.airbus.com, pesawat Japan Airlines berjenis Airbus A350-900 memiliki panjang 66,8 meter, tinggi 17,05 meter, dan rentang sayap 64,75 meter. Pesawat seharga US$ 314,7 juta atau sekitar Rp 4,8 triliun (kurs Rp15.489) itu dapat membawa 300-350 penumpang dalam konfigurasi tiga kelas standar.

Airbus A350-900 diklaim dapat terbang secara efisien, mulai dari segmen jarak pendek hingga rute jarak sangat jauh tanpa henti mencapai 18.000 kilometer. Pesawat ini disebut dapat terbang lebih jauh dibandingkan pesawat komersial lain hingga 9.700 nm, dengan berat lepas landas maksimum (MTOW) sebesar 280 ton dan terbang lebih dari 20 jam non-stop.

Menurut laporan NHK, pesawat Japan Airlines tersebut bertabrakan dengan sebuah pesawat milik Otoritas Penjaga Pantai Jepang (Japan Coast Guard). Peristiwa itu tak terhindarkan usai pesawat Japan Airlines mendarat di landasan pacu Bandara Haneda.

Pejabat Penjaga Pantai Jepang mengatakan kepada NHK, pesawat yang bertabrakan dengan pesawat Japan Airlines adalah MA722 milik Bandara Haneda. Pesawat itu sedang meluncur di landasan untuk mengangkut material ke Prefektur Niigata yang dilanda gempa besar pada Senin, 1 Januari 2024.

Mereka juga menuturkan bahwa enam awak pesawat MA722 tersebut dievakuasi. Akan tetapi lima orang dipastikan tewas atau hanya satu orang awak pesawat jenis Bombardier Dash-8 yang berhasil selamat, yaitu sang kapten yang menderita luka serius.

Sementara itu, 379 penumpang pesawat Japan Airlines melarikan diri dari tiga pintu keluar darurat. Sebanyak 14 penumpang mengalami luka memar dan merasakan nyeri, sehingga dirawat di rumah sakit setempat.

Spesifikasi Bombardier Dash-8
Dilansir dari WinAir, Bombardier Dash-8 (DHC-8) yang digunakan Penjaga Pantai Jepang merupakan pesawat regional bertenaga turboprop yang menawarkan peningkatan kinerja jelajah, biaya operasional lebih rendah, dan perawatan lebih mudah dibandingkan pendahulunya, yaitu Dash 7.

Dash-8 memiliki ukuran lebih besar, lebih cepat, serta diklaim sangat serbaguna dan lebih tangguh. Pesawat seharga sekitar US$ 3,25 juta atau Rp 50 miliar itu dapat beroperasi dari bandara kecil yang menggunakan landasan pacu tak beraspal dan mampu mengangkut 82-90 penumpang. Hal itulah yang menjadikan alasan DHC-8 dianggap ideal untuk maskapai penerbangan domestik jarak pendek.

Di sisi lain, Kementerian Transportasi Jepang mengungkapkan, pengawas lalu lintas udara di Bandara Haneda telah memberikan izin kepada pesawat Japan Airlines untuk mendarat di landasan sebelum bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang. Pengendali lalu lintas udara juga telah memerintahkan pesawat Penjaga Pantai Jepang untuk tidak mencapai landasan pacu.

Pihak Japan Airlines pun mengumumkan bahwa awaknya mengatakan mereka telah mengonfirmasi izin pendaratan dari pengontrol dan mengulangi perintah tersebut sebelum benar-benar melakukan operasi pendaratan.

Karena insiden tersebut, Dewan Keselamatan Transportasi Jepang mengirimkan enam orang penyelidik untuk memulai proses penyelidikan skala penuh.

Akibat tabrakan itu, sejumlah maskapai membatalkan dan menjadwalkan ulang penerbangan. Sebanyak lebih dari 100 penerbangan diperkirakan batal pada Rabu, 3 Januari 2024, sehingga berdampak pada sekitar 20.000 penumpang Japan Airlines dan All Nippon Airways.

Japan Airlines membatalkan 50 jadwal penerbangan domestik ke dan dari Bandara Haneda. Sedangkan All Nippon Airways membatalkan 54 penerbangan domestik dan 1 penerbangan internasional. Pembatalan penerbangan lainnya termasuk 4 penerbangan Skymark Airlines, 7 penerbangan Airdo, dan 1 penerbangan Solaseed Air.

Selain itu, semua landasan di Bandara Haneda ditutup sementara sejak pukul 18.00 waktu setempat. Sejumlah penerbangan juga terpaksa dialihkan ke Bandara Narita yang terletak di Prefektur Chiba. (*)

Sumber: tempo.co
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com