Jaringan Komunikasi Milik Paltel Group di Gaza Sudah Pulih

JAMBIUPDATE.CO,- Sambungan komunikasi dan internet di Gaza pada Jumat sore, 19 Januari 2024, berangsur pulih setelah sekitar 8 hari-an akses komunikasi di wilayah itu terputus hingga membuat Gaza terputus dari dunia luar.  

Paltel Group dalam sebuah pernyataan mengumumkan kalau tim teknis perusahaan itu telah bekerja keras dalam beberapa hari terakhir untuk memperbaiki kerusakan jaringan infrastruktur internal yang disebabkan serangan terus-menerus ke Jalur Gaza. Paltel Group adalah perusahaan penyedia jasa komunikasi di Jalur Gaza.

Dalam pengumuman itu disebutkan pula, dua staf Paltel Group gugur ditembak oleh senapan Israel pada Sabtu, 20 Januari 2024, saat mencoba memperbaiki jaringan telekomunikasi. Dengan dua kematian terbaru tersebut, maka total staf Paltel Group yang tewas dibunuh dalam pembantaian oleh Israel di Gaza sebanyak 14 orang.

Layanan komunikasi dan internet di sebagian besar wilayah Jalur Gaza mengalami gangguan sejak 12 Januari 2024. Gangguan ini yang kesembilan kalinya sejak meletup perang pada 7 Oktober 2023. 

Paltel Group adalah perusahaan penyedia jasa komunikasi telepon selular terbesar di Jalur Gaza dan penyedia jasa layanan komunikasi tetap. Sedangkan Ooredoo dan operator jaringan komunikasi lainnya pada Jumat, 19 Januari 2024, mengatakan layanan mereka di Jalur Gaza pusat dan selatan masih mengalami gangguan, adapun layanannya di beberapa wilayah utara Gaza masih berfungsi.

Israel bertubi-tubi melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza sejak Hamas menyerang Israel yang diklaim menewaskan 1.200 orang. Surat kabar Haaretz mengungkap pada kenyataannya sejumlah helikopter dan tank-tank militer Israel telah menewaskan 1.139 tentara dan warga sipilnya yang diklaim Israel di bunuh oleh kelompok Hamas.  

Otoritas kesehatan Palestina mencatat setidaknya 24.762 warga Palestina tewas, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak. Sebanyak 62.108 orang luka-luka. Serangan Israel telah membuat 85 persen warga Gaza kehilangan tempat tinggal di tengah kurangnya bahan makanan, air bersih dan obat-obatan. PBB mencatat sekitar 60 persen infrastruktur di Jalur Gaza rusak atau hancur.  (*)