7 Warga Diamankan Unjuk Rasa di PLTA Batang Merangin

JAMBIUPDATE.CO, KERINCI - Setelah ratusan warga melakukan unjuk rasa di PLTA kemarin, pada hari ini Jumat (22//8/2024) puluhan warga Pulau Pandan dan Karang Pandan kembali mendatangi proyek pengerjaan PLTA di Sungai Tanjung Merindu, Danau Kerinci.

Warga menduduki lokasi dekat pengerukan sungai tersebut. Bahkan kalangan emak-emak duduk dengan alat berat ekskavator dengan maksud agar alat berat tersebut tidak operasional. Karena sejumlah warga masih menolak dilakukan pengerukan sungai tersebut.

BACA JUGA: Persiapan PON Kudus, Atlet Bela Diri Jambi Jalani Tes Kesehatan

Informasi diperoleh ada tujuh orang warga yang diamankan, yakni M, T, MN, W, PS, P dan J. Lima di antaranya ditangkap Jumat pagi, sementara dua lainnya lebih dulu diamankan pada Kamis malam. "Oya infonya 7 orang diamankan terkait demo tapi sudah dibawa ke Polda," kat sumber di lapangan.

Diketahui unjuk rasa karena nilai kompensasi Rp 5 juta per kepala keluarga yang diberikan PLTA dinilai sejumlah warga tak sepadan dengan kerugian yang tak bisa mencari ikan disungai lagi. "Mata pencaharian kami di sungai ini. Kami menolak kompensasi Rp 5 juta," kata salah seorang warga.

BACA JUGA: VIRAL! Puskesmas Semerap Kerinci Tolak Pasien Kritis Disengat Tawon

Keterangan warga lainnya ada yang meminta kompensasi Rp 300 juta per KK, ada lagi yang meminta kurang dari Rp 300 juta.

Sementara itu menurut manajemen PLTA lainnya, sebelumnya telah duduk kepala desa, tokoh adat serta Timdu bahwa kompensasi diberikan Rp 5 juta per KK. Sehingga sebagian sudah diberikan ke warga Pulau Pandan dan Karang Pandan. Namun memang masih banyak yang menolak dengan permintaan tinggi.

"Ini cuma kompensasi sungai yang masuk wilayah Pulau Pandan dan Karang Pandan, bukan lahan. Sebelumnya sudah sepakat Rp 5 juta per KK," ujar manajemen PLTA.

BACA JUGA: PPPK Paruh Waktu Dapat Gaji Pensiun? Begini Skema dan Ketentuannya

Menurut Redi, Timdu penanganan konflik sosial di Kerinci bahwa total ada 900-an KK yang diberikan kompensasi, namun ada sekitar 250 an yang belum menerima kompensasi.

"Jadi kompensasi yang diberikan PLTA untuk sungai itu sudah banyak juga yang menerima. Kalau total semua 900 KK kali 5 juta sudah Rp 4,5 miliar untuk kompensasi, ini bukan ganti rugi atau kompensasi lahan, tapi sungai yang aliran air akan melewati PLTA Batang Merangin," ujarnya.(Hdp)