MUARA TEBO, Setelah berakhirnya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA sederajat Kamis (18/4) kemarin, ratusan siswa di Kota Muara Tebo coret-doret seragam. Selain itu, mereka juga melakukan konvoi bersama dengan menggunakan sepeda motor keliling kota Muara Tebo.
Aksi konvoi yang dilakukan oleh ratusan siswa SMA dari berbagai sekolah yang ada di Kabupaten Muara Tebo tersebut tentu saja menjadi tontonan. Rian salah seorang siswa yang melakukan aksi tersebut mengatakan, aksi tersebut adalah wujud kegembiraan usai mengikuti UN yang baru saja selesai.
“Mumpung lagi pada ngumpul semua sesudah ngikuti UN tadi, Cuma sekedar ungkapan kegembiraan saja sesudah mengikuti UN,”terangnya.
Sementara Sekretaris GP Ansor Tebo, Dedi Suhendra mengaku prihatin melihat aksi konvoi di jalan lintas tersebut. Dia menilai aksi itu dapat membahayakan nyawa dari para siswa itu sendiri.
“Saya sangat menyayangkan adanya pembiaran yang dilakukan oleh Satpol PP Tebo dan polisi di Tebo. Seharusnya jika para siswa tersebut diizinkan melakukan konvoi, harus dikawal oleh aparat kepolisian. Sehingga, tidak terjadi sesuatu hal tidak diinginkan seperti laka latas akibat ugal-ugalan dijalan raya,”terangnya lagi
Dedi juga sangat menyayangkan sikap sekolah yang ada di Kota Muara Tebo yang membiarkan para siswanya melakukan aksi coret baju dan konvoi itu. “Saya melihat juga ada pergeseran tradisi coret baju dan konvoi yang dilakukan oleh para siswa itu sendiri. Kalau dulu yang melakukan aksi coret baju dan konvoi dilakukan setelah pengumuman kelulusan UN, kalau sekarang sesudah pelaksanaan UN. Seharusnya sekolah tanggap untuk menyikapinya,”pungkasnya. (sumber: jambi ekspres)