Yayasan Bina Antar Budaya mengadakan kegiatan seleksi siswa SMA sederajat yang berusia 15 sampai 16,5 tahun untuk pertukaran pelajar Indonesia dengan berbagai Negara pada Minggu (28/4) kemarin.
Kegiatan seleksi ini diikuti sekitar 148 siswa SMA se-Kota Jambi. Program ini merupakan program yang baru berjalan tahun ini di Kota Jambi. Dan ini merupakan seleksi pertama yang harus diikuti oleh para pelajar tersebut.
"Dan yang lolos untuk seleksi pertama ini akan mengikuti seleksi yang kedua. Bila lolos kedua, maka akan berlanjut keseleksi ketiga. Namun lolos lagi maka masuk sebagai kandidat chafter Padang,” kata Rahimah Bachtiar, Ketua Harian Chapter Padang, kemarin.
Selain itu bila lolos jadi chafter Padang harus bersaing untuk masuk ketingkat nasional dan chafter tingkat nasional inilah yang nantinya akan kita berangkatkan menjadi siswa yang ikut pertukaran pelajara.
“Dan Insya Allah untuk tahun berikutnya terus dikembangkan program pertukaran pelajar ini. Tujuannya menciptakan generasi masa depan yang memiliki intelektualitas tinggi, mempunyai kemampuan lebih, dan cakap berbahasa Inggris," jelas Rahimah.
Oleh karena itu, rekruitmen penseleksian pertukaran antar pelajar ini memiliki materi cukup kompetitif seperti, pengetahuan umum, pengatahuan umum bahasa Inggris, serta esay dan bahasa Indonesia.
Dirinya juga menjelaskan bahwa saat ini Yayasan Bina Antar Budaya memiliki 3 program yakni program AFS, program YES, dan Short programme. Program utama Bina Antar budaya tentu saja AFS year programme.
Pelajar yang terpilih akan dikirim ke salah satu dari negara tujuan seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, Norwegia, Belgia, Perancis, Italia, Belanda, Jerman dan Selandia Baru. “Lama program tersebut 11 bulan, kecuali Jepang hanya 6 bulan,” ujarnya.
Sedangkan program Short programme selama 2 minggu dengan negara tujuan Jepang adalah kerjasama dengan LSM JENESYS dari Jepang. Dan sejak tahun 2004, Amerika Serikat bekerja sama dengan Bina Antar Budaya membuka program YES dengan misi pertukaran budaya dan pemahaman akan agama Islam.
Saat ini Bina Antarbudaya tengah mengupayakan pengembangan program lain seperti pertukaran guru, pertukaran relawan. Selain itu, relawan (voulenteer) beserta returnee aktif dalam kegiatan sosial dan mengadakan seminar/workshop pengembangan diri. (sumber: jambi ekspres)