Ramli, Sang Designer yang Mendedikasikan Hidupnya Untuk Budaya Indonesia
Siapa yang tidak mengenal sosok seorang Ramli? Designer ternama Indonesia ini sudah 35 tahun mendedikasikan dirinya untuk Indonesia dengan menampilkan karya-karyanya yang indah dan istimewa. Meskipun sedang sakit, ia tetap menyempatkan diri untuk meluangkan waktunya dengan fashionbiz untuk bercerita mengenai dirinya. Klik disini untuk video interview face to face bersama Ramli
Terjun ke dunia fashion
Cerita pun mengalir dari mulutnya. Beliau bercerita tentang drinya yang berkecimpung didunia fashion. Dimulai dari awal mula beliau terjun ke dunia fashion atau designer ini adalah suatu ketidaksengajaan. Di mana pada mulanya Ramli bekerja disebuah salon namun karena banyaknya permintaan dari para pelanggan untuk membuatkan baju, maka dirinya pun berpikir, kenapa tidak terjun saja menjadi designer? “Toh, dibandingkan kerja disalon yang capek banget, mendingan juga mendesign baju.” kenangnya. Kemudian hasratnya menjadi seorang designer ternama tak terbendung lagi, jalan yang ditempuhnya pun berjalan dengan sendirinya, hingga pada tahun 1975 ia mengadakan peragaan busana perdana. Sampai sekarang, ia pun masih terus berkarya dari mulai memberikan pengarahan kepada pengrajin-pengrajin batik dan bordir di daerah hingga melaksanakan pemilihan model Indonesia dan memiliki Event Organizer sendiri yang bernama RAM SARWIGO.Tak pelak lagi, ucapan syukur sering di panjatkan oleh beliau di mana berbagai kesempatan istimewa yang ia dapatkan selama menjadi designer, dimulai dari mendapatkan penghargaan UPAKARTI dari Mantan Presiden Soeharto, hingga penghargaan ADIKARYA WISATA dari Pemerintah DKI Jakarta karena telah melestarikan budaya Indonesia lewat batik dan bordir.
Rancangan Pria kelahiran Jakarta, 1 November 1954 ini tak hanya dikenal di tanah air saja, namun juga merebak hingga ke mancanegara dimana rancangannya telah digelar di kota-kota besar di seluruh dunia untuk memperkenalkan dan mempromosikan kebudayaan Indonesia.
“Saya bersyukur mendapatkan cobaan ini”
Pada tahun lalu, seorang Ramli yang selalu aktif merasakan sakit yang mendera perutnya hingga ia hampir pingsan disalah satu peragaan busana miliknya. Diagnosa dokter pun datang kepadanya, dan menyatakan kanker stadium 4 sudah menyerang ususnya. Akhirnya,ia harus menjalani terapi kemoterapi sebanyak 12 kali.
Saya sempat down ketika tahu mengidap penyakit ini. Bagaimana pun juga saya manusia biasa yang takut akan penyakit ganas. Namun saya mencoba memaknai peristiwa ini. Bahkan saya bersyukur dengan adanya cobaan ini, karena dengan begini saya 'ditegur' Tuhan untuk menjadi orang yang lebih baik. Coba kalau tidak ada penyakit ini, kapan saya mau berubah? Saya juga lebih pasrah kepada Tuhan dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
Saya akan terus berkarya
Ramli bersyukur, ia masih diberi kesempatan oleh Tuhan. Hingga saat ini kankernya sudah bersih dari tubuhnya dan ia harus tetap menjalankan check up rutin.
Dalam keadaan seperti ini, jika hanya diam dirumah dan tidak melakukan apa-apa, saya malah stress, maka dari itu lebih baik saya bekerja. Pokoknya menyibukkan diri. Namun kegiatan saya sekarang meskipun masih berhubungan dengan design dan fashion, saya juga mulai beramal, menolong orang lain, dan membantu orang yang tidak mampu.
Penyakit memang boleh menyerang, namun jika mempunyai ketegaran hati dan tekad yang kuat, apa pun bisa dijalankan, yang penting bagi seorang Ramli, lakukan segalanya dengan hati yang tulus. Untuk seorang Ramli, penyakit bukanlah penghalang. Beliau berjanji, pada saat perayaan 35 tahun dirinya berkarya, ia akan menyuguhkan sesuatu istimewa tepat pada perayaan ulang tahunnya. Di tunggu terus karya-karyanya ya, mas Ramli!