iklan TERBENGKALAI: Objek Wisata Arboretum Rio Alif terlihat sangat memprihatinkan, padahal prosepeknya sangat besar.
TERBENGKALAI: Objek Wisata Arboretum Rio Alif terlihat sangat memprihatinkan, padahal prosepeknya sangat besar.
Arboretum Rio Alif dulunya pernah sangat popler di kalangan masayarakat Jambi Bagian barat. Namun saat ini objek wisaja hutan tersebut seakan punah.

Arboretum dibangun sekitar tahun 1997, dulunya Arboretum merupakan objek wisata hutan yang sangat menakjubkan. Bukan saja pepohan besar dan tua dan air terjun yang menjadi kekhasannya, namun juga satwa yang ada didalamnya sangat menariuk. Namun kini hal tersebut tidak ada lagi, yang tinggal hanya bangunan-bangunan tua yang terbengkalai dan dipenuhi lumut serta semak belukar.

Dulunya banyak pengunjung yang ingin melihat kolam buaya yang menajdi salah satu daya tarik Objek Wisata Arboretum. Dimana kolam buaya tersebut dulunya didiami sekitar 8 ekor buaya, sayangnya kini hanya tinggal kolam lumpur yang disekelilingnya semak belukar. Begitu air terjun yang dulunya indah, kini seperti tak terawat, bahkan jaluryang menuju kesanapun banyak yang rusak dan terbiar hancur.

“Dulu ramai sekali, namun sekarang jarang ada yang mau datang, karena tidak ada yang mau dilihat lagi,” ujar Hidayat, salah sorang warga yang bermukim, tidak jauh dari Objek Wisata Arboretum yang kini terbengkalai.

Objek Wisata Arboretum juga memiliki  kandang rusa yang dihuni puluhan rusa, namun saat ini hanya tinggal 6 ekor rusa yang masih ada. Hal tersebut tentunya menjadi persolan besar bagi Pemrintah Merangin, objek Wisata yang prosepeknya sangat besar, namun saat initerbengkalai bahkan seperti mati.

Saat ini tidak ada lagi yang menarik dari Objek Wisata Arboretum tersebut, yang tersisa hanya gubuk-gubuk reok bekas tempat para panjual jajanan yang semak disekeliling lokasi. Bahkan, lagi jalan untuk menuju kedaerah tersebut rusak dan tidak diperbaiki, sehingga terkesan kumuh. Dan satu-satunya pedagang minuman yang masih bertahan disana, yaitu mbok Yem. “Sehari paling banyak yang datang hanya 10 orang, itu pun anak muda yang ingin berpacaran, bahkan kadang-kadang tidak ada sama sekali,” kata mbok Yem.

Penulis : MUNASDI AHMAD, jambi ekspres

Berita Terkait



add images