iklan Waode Aspria Dega Gaputi
Waode Aspria Dega Gaputi
21 April merupakan hari yang khusus. Terutama bagi Waode Aspria Dega Gaputi. Pasalnya, tanggal lahirnya bertepatan dengan tanggal Raden Adjeng Kartini, pahlawan perempuan pelopor kebangkitan perempuan pribu­mi. “pas ulang tahunnya barengan. Jadi setiap tahun dirayain rame-rame,” ujar gadis belia yang akrab disapa dengan panggilan Dega ini.

Hal tersebut tentu saja menjadi sebuah kebanggaan tersendiri baginya. Tak banyak Hal tersebut tentu saja menjadi sebuah kebanggaan tersendiri baginya. Dan tentunya menjadi motivasi untuk menjadi perempuan inspiratif seperti yang telah dilakukan oleh Kartini.

Dikatakannya, perjuangan ibu kartini di zaman tersebut patut diapresiasi. Jika bukan berkat tekadnya untuk mengan­tarkan perempuan memiliki kehidupan yang lebih baik, mungkin saja hingga saat ini ketimpangan gender antar perempuan dan laki-laki bakal masih terjadi.

“kita harus bersyukur, berkat perjuan­gannya kini perempuan memiliki kebe­basan yang tak dirasakan oleh-perem­puan-perempuan dizaman sebelum era kartini,” ujarnya.
--batas--
Saat ditanya pendapatnya mengenai kartini modern, perempuan berdarah Sulawesi ini mengaku kagum terhadap perempuan yang masih meneruskan perjuangan dengan melakukan hal-hal positif yang berguna bagi masyarakat banyak.hal yang disorotnya yakni perempuan-perempuan pekerja sosial yang mau bekerja dengan tanpa pam­rih untuk melakukan kegiatan-kegia­tan sosial semisal untuk lingkungan.

Ditanya mengenai kegiatan rutin yang diadakan setiap hari spesialnya tersebut,perempuan yang dalam be­berapa hari lagi merayakan ulang ta­hunnya yang ke-17 ini mengaku wajib memberikan ucapan selamat kepada sang mama. Walau bagaimanapun, mama merupakan kartini keluarga yang berjuang demi membesarkan putra-putrinya. “Biasanya di hari kar­tini barengan kakak wajib kasih kado ke mama dan mengucapkan selamat. Karna mama merupakan sosok kartini di mata keluarga,” ujar putri ke 3 dari 4 bersaudara ini.


sumber :  Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images