iklan BERSERAKAN: Sampah-sampah yang berserakan di lokasi pasar Kalangan.
BERSERAKAN: Sampah-sampah yang berserakan di lokasi pasar Kalangan.
Awal berdiri, pasar kalangan diharapkan bisa bersaing seperti pasar-pasar besar lainnya. Namun lambat laun, karena kurangnya petugas kebersihan di pasar ini, mengakibatkan banyak sampah yang menumpuk di pasar kalangan.

Tanjabtim boleh berbangga hati, karena memiliki pasar yang lumayan besar untuk pedagang berjualan. Keberadaan pasar kalangan ini ada di Kecamatan Sabak Barat. Sayangnya, pasar ini tak dirawat dengan baik, utamanya soal kebersihan pasar.

“Lihat saja para pedagang membuang dagangan busuk di sembarang tempat. Sehingga aroma yang ditimbulkan dari sampah-sampah busuk sangat mengganggu kenyamanan para pembeli,” keluh Vendi, salah seorang pembeli di pasar tersebut belum lama ini.

Padahal, lanjutnya, bila pedagang sembarangan membuang sampah-sampah dari dagangannya, yang timbul kemudian adalah penyakit. “Ya selain pembeli kurang nyaman, dagangan yang mereka jual juga tidak ada yang beli,” katanya.

Dengan keadaan yang seperti ini, dia harus berfikir ulang bila ingin kembali menjajakan kaki di pasar kalangan tersebut. Karena minimnya kebersihan di pasar tersebut. “Selain pembeli tidak ada minat, dampak yang akan dialami juga sudah dipastikan akan terjadi,” paparnya.
--batas--
Dia menambahkan, kurang bersihnya para pedagang ini juga tidak di imbangi denhaan penataan lapak yang baik serta tempat pembuangan sampah yang disediakan. “Para pedangang membuang disembarang tempat. Sehingga sangat mengotori,” katanya lagi.

Diakuinya, memang ada lokasi pembuangan sampah, tapi lokasi pembuangan sampah ini lumayan jauh dari pasar kalangan. Itulah yang membuat para pedagang enggan menuju lokasi pembuangan sampah.

“Dari pada buang waktu lebih baik para pedagang membuang di tempat terdekat. Sehingga sampah mengalami penumpukan dan terkesan jorok,” tukasnya.

Hanya saja, pihak Pemkab sepertinya tidak ambil pusing dengan keadaan ini. Nyatanya, aktifitas ini terus saja dibiarkan dilakukan oleh para pedagang tanpa ada tindakan dari pemerintah. (*)


Penulis : FAUZI YOSI ESISKA, Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images