MEMILIH pensiun saat masih menduduki pucuk jabatan, tentunya menjadi pertanyaan tersendiri bagi banyak orang. Namun itulah yang dilakukan oleh Budi S. Isman, putra asli daerah Jambi yang berusaha mendirikan Smartpreneur, sebuah komunitas bisnis yang menyasar para pengusaha kecil di Indonesia.
GELIAT Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memang kian gencar bertumbuh dari tahun ke tahun. Perhatian utnuk kalangan ini pun kian banyak. Namun sayangnya, semangat saja tidak cukup. Butuh pengelolaan yang baik pula agar usaha kecil tersebut dapat terus betumbuh menjadi usaha yang besar.
Gagasan itulah yang dibawa oleh Budi S. Isman, lelaki kelahiran Sungai Penuh 23 Maret 1962 ini saat memilih pensiun dari jabatannya kala itu sebagai Presiden Direktur PT. Sari Husada dan memilih untuk mendirikan komunitas bisnis berbasis UMKM yang ia namai Smartpreneur.
Lelaki yang kerap menjadi pembicara dan motivator ini memiliki visi tersendiri saat membangun komunitas yang didirikannya sejak 2013 silam yakni membina 1 juta pengusaha hingga tahun 2020 mendatang untuk dapat bersaing dengan produk-produk lainnya.
“Tahun depan kita sudah harus mempersiapkan diri untuk menghadapi pasar ASEAN. Jangan sampai Indonesia menjadi pasar empuk dari produk-produk luar, namun kita harus mampu bersaing dan mengembangkan produk kita agar dapat melaju ke kancah internasional,” tandasnya.
Visi ini tak hanya bualan semata. Pasalnya, sejak hadirnya komunitas ini kepermukaan, setidaknya sudah ada sekitar 1000 pengusaha yang sudah ikut bergabung dalam komunitas yang didasari oleh kepedulian oleh lelaki yang juga berperan sebagai ekonom, professional sekaligus pengusaha sukses ini yang tersebar di 9 kota di Indonesia.
“Jambi menjadi kota yang ke 10 tempat didirikannya komunitas ini. Tujuannya ya salah satunya saya ingin mengembangkan potensi pengusaha di kota kelahiran,” ujarnya.
--batas--
Sebelumnya, nama Budi S Isman sudah bukan merupakan nama yang asing lagi dan cukup dikenal di Indonesia. Sebelum mendirikan komunitas pengusaha UMKM, lelaki ni sudah sempat menduduki posisi manis di beberapa perusahaan multi nasional, diantaranya sebagai Direktur Group di perusahaan Coca Cola Amatil Indonesia, juga pernah sebagai Presiden Direktur di Sari Husada.
Ditemui seusai memberikan masukan kepada 40 pelaku UMKM di Jambi, Budi memberikan gagasannya mengenai belum berkembangnya usaha kecil di Indonesia sampai saat ini.
Menurutnya, hal yang paling utama untuk memantapkan pembinaan terhadap usaha kecil dan menengah yakni mengubah mindset di kalangan masyarakat. Memang pada saat ini UKM Indonesia masih banyak yang belum percaya diri dikarenakan masih menemui kesulitan dalam proses pemasaran produk, permodalan, perizinan, dan lainnya.
Sebab itu pentingnya UMKM mendapat perhatian dan mengikuti pelatihan, agar UMKM tersebut menemui solusinya. Dengan mengikuti pelatihan, pelaku usaha akan dengan mudah memahami dan tahu benar cara memasarkan produk, cara membuat perizinan, dan solusi bisnis yang berdampak positif untuk merubah mindset.
Sebagai komunitas, smartpreneur membuka peluang besar bagi para pelaku UMKM untuk bertukar ide, gagasan, dan membuka link serta akses agar produk-produk UKM yang diciptakan dapat dapat lebih dikenal.
“Sebangai komunitas, smartpreneur tidak memberi jaminan untuk berkembang, namun dapat menjadi solusi bagi para pelaku UMKM untuk dapat lebih melesatkan lagi produk-produk yang dimiliki,” ujar penulis buku 7 steps to Reach Your Dream ini. (*)
penulis : YUNITA SARI. S, Jambi Ekspres