Berbakat, ini mungkin bisa disematkan kepada Raissa, Duta Bahasa Provinsi Jambi. Dia menguasai beberapa bahasa, seperti Inggris, Jepang dan bahasa asli Daerah Jambi. Bagaimana ceritanya?
Bakat memang tak bisa dipungkiri ada pada diri setiap orang. Setidaknya, ini yang kini dirasakan oleh Raissa, duta bahasa Provinsi Jambi. Meski dia tercatat sebagai mahasiswi semester 8, FKIP, Jurusan Biologi di Universitas Jambi, namun tak menghambatnya untuk berprestasi dalam bidang bahasa.
Bahkan, dia terpilih menjadi duta bahasa tahun 2013. Saat menyambangi Jambi Ekspres, Sabtu (10/5), Raissa berbagi cerita seputar prestasinya tersebut. Dikatakannya, untuk meraih prestasi itu bukan hal yang mudah. Butuh perjuangan dan pikiran yang positif untuk bisa mendapatkan sebuah prestasi.
“Ya niatkan lah yang lurus untuk menggapai prestasi yang ingin kita raih dan berjuang serta selalu memiliki pikiran positif,” katanya membuka percakapan.
Dia menguraikan, beberapa prestasi yang berhasil diraihnya diantaranya, Wakil 1 Duta Bahasa Provinsi Jambi 2013, gadis intelenzi Kota Jambi 2014, Wakil 2 Duta Gendre Provinsi Jambi, pertukaran pemuda ke Jepang dan Negara Asean 2014, Juara 1 debat Bahasa Ingris seluruh Fakultas Universitas Jambi, Juara 2 Debat Pendidikan Se FKIP 2012, mewakili Indonesia dalam seminar internasional unja ke Bandung.
Lalu dia juga pernah mendapatkan, juara 2 mahasiswa berprestasi FKIP 2012, juara 3 menulis Cerpen se Subbangsel 2012. “Saya terpilih lagi sebagai duta bahasa Provinsi Jambi dan akan bergabung dengan duta bahasa dari tiga puluh tiga Provinsi seluruh Indonesia yang sudah terpilih langsung mewakili Duta Bahasa yang akan diberangkatkan ke luar Negeri,” ujarnya gadis yang beralamat di Jalan Kimajaya No 76 Rt 24, Kelurahan Simpang 3 Sipin.
Banyaknya aktifitas yang dijalaninya tak membuat dia lupa akan kewajibannya. “Semua itu tergantung kita mengatur waktu kalau kita benar-benar mau mengejar prestasi,” ujar belia kelahiran Bandung, 3 September 1993 ini.
Fatria Dewi, ibunda Raissa mengaku memberikan support kepada putrinya tersebut. “Saya selalu ikut mendorong anak agar berprestasi. Bagi saya, jangan menganggap anak sebagai seorang anak, anggap dia sebagai seorang sahabat,” ujarnya. (*)
Penulis : SYARIFUDDIN NASUTION, jambi ekspres