iklan
Sejauh ini, baru satu orang yang didapati terjangkit virus Mers yang kini ramai dibicarakan. Pasien ini sebelumnya dirawat di RS DKT, namun kondisinya sudah membaik. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Andi Pada.
    
“Jadi sudah pulang pasiennya. Sampai sekarang memang belum ada lagi, namun kami mengantisipasi melkukan survelen. Yang pulang (umroh, red) kita survelen, kita periksa kesehatannya, tentu yang usia lanjut, karena yang usia lanjut kan rentan. Yang terjadi sekarang ini, 73 tahun yang kena,” ungkapnya.

Diterangkannya, survelen adalah kegiatan untuk memantau virus tersebut dan menjangkiti masyarakat. “Jadi yang pulang (haji/umroh, red) ada yang demam atau flu kita meningkatkan pengawasan, apakah mereka yang pulang itu dalam kondisi sehat atau terkena penyakit inveksi,” jelasnya.

Apakah pihaknya sudah bekerjasama dengan pihak bandara, dia mengaku belum. Karena, menurut Andi Pada, itu merupakan wewenang dari Dinas Perhubungan. “Tapi kita, semua yang akan umroh kan harus meningitis. Sebenarnya meningitis itu lain, namun nanti akan diperberat kalau terjadi seperti itu,” sebutnya.

Menurutnya, virus Mers ini belum dikenal di Indonesia. Sehingga, bagaimana cara menanganinya memang tak mudah. “Virus ini kan lain dan belum dikenal di Indonesia, jadi rentan. Kemarin saya ditanya kenapa pasien yang sakit itu diisolasi, karena virus itu belum dikenal di tubuhnya orang Indonesia, sehingga lebih dahsyat namanya karena pembentukan antibodi belum terjadi,” tegasnya.

Diterangkannya juga, virus Mers ini penularannya lewat saluran nafas. “Seperti virus biasa dan cepat. Ketika daya tahan tubuh kuat dan baik dan perilaku hidup bersih kita terus dijalani insya Allah tak terjangkit. Makanya rawat lingkungan sekitar kita,” imbuhnya.

Sejauh ini, yang ditemukan terjangkit virus ini di Jambi hanya 1 orang yang sudah dirawat saja. “Sampai sekarang suspect yang ditemukan baru 1, yang di Kerinci kemarin bukan. Yang dilaporkan juga ada dan dicari tahu, rupanya penyakit lain penyebabnya,” katanya.

Dia menganjurkan, jamaah yang baru saja kembali dari Umroh atau Haji sebaiknya memeriksakan kesehatannya jika sudah terasa kurang baik. “Kalau pulang dari umroh, batuk, flu dan demam harus hati-hati karena gejalanya sama. Kalau demam di atas 38 derajat harus periksa,” imbuhnya lagi.


Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images