Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi mengklaim tidak ada warga Kota Jambi yang terjangkit virus Mers. Padahal, satu hari sebelumnya, Dinkes Provinsi Jambi menyebut ada satu orang warga Jambi yang diduga terserang virus mematikan itu. Bahkan, pasien sempat dirawat di ruang isolasi rumah sakit Bratanata Jambi.
‘‘Kita belum ada laporan kalau ada yang terkena mers,’‘ kata Kadinkes Kota Jambi Polisman Sitanggang, Rabu (21/5).
Lalu bagaimana dengan pernyataan Dinkes Provinsi Jambi terkait penyakit itu? Polisman menyebut, setelah diperiksa, hal tersebut tidak benar.
‘‘Kita kordinasi dengan Provinsi, memang gejalanya sama yakni demam tinggi, itu kamarenkan hanya dugaan saja, tapi setelah diperiksa itu bukan mers,’‘ ungkapnya.
Namun demikian, ia tetap meminta warga Kota Jambi waspada. Apabila merasa sakit seperti gejala penyakit pernafasan, segera melakukan pemeriksaan di unit pelayanan kesehatan yang ada di Kota Jambi.
‘‘Kita berharap tidak ada warga Kota Jambi yang terkena penyakit itu,’‘ pungkasnnya.
Sebelumnya, Kadinkes Provinsi Jambi Andi Pad mengatakan, sejauh ini, baru satu orang yang didapati terjangkit virus Mers. Pasien ini sebelumnya dirawat di RS DKT.
“Sampai sekarang suspect yang ditemukan baru 1, yang di Kerinci kemarin bukan. Yang dilaporkan juga ada dan dicari tahu, rupanya penyakit lain penyebabnya,” katanya.
Saat ini, kata Andi Pada, kondisi pasien sudah membaik.
“Jadi sudah pulang pasiennya. Sampai sekarang memang belum ada lagi, namun kami mengantisipasi melkukan survelen. Yang pulang (umroh, red) kita survelen, kita periksa kesehatannya, tentu yang usia lanjut, karena yang usia lanjut kan rentan. Yang terjadi sekarang ini, 73 tahun yang kena,” ungkapnya.
Diterangkannya, survelen adalah kegiatan untuk memantau virus tersebut dan menjangkiti masyarakat. “Jadi yang pulang (haji/umroh, red) ada yang demam atau flu kita meningkatkan pengawasan, apakah mereka yang pulang itu dalam kondisi sehat atau terkena penyakit inveksi,” jelasnya.
Sumber : Jambi Ekspres