iklan TUNTUT MUNDUR: Siswa SMKN 8 Kecamatan Mestong, Muarojambi, menuntut agar Kepsek mengundurkan diri.
TUNTUT MUNDUR: Siswa SMKN 8 Kecamatan Mestong, Muarojambi, menuntut agar Kepsek mengundurkan diri.
SENGETI, Pagi (07/05) kemarin , siswa SMK Negeri 8 Kecamatan Mestong Muarojambi menuntut kepala sekolah (Kepsek) nya, Rifai, mengundurkan diri dari jabatannya. Siswa menilai, selama ini sekolah tidak ada kemajuan yang berarti. Siswa menyebut kepsek memiliki disiplin yang buruk tidak patut ditiru seperti jarang masuk sekolah atau absen.
Siswa mengelar spanduk yang bertuliskan tuntutan mundur kepsek. Lalu, beberapa perwaklian siswa diajak bertemu dengan kepsek dan menyampaikan semua yang menjadi tuntutan mereka, pertemuan tersebut juga dihadiri Kapolsek Mestong, camat, Dandim serta pengawas sekolah Kecamatan Mestong.

Siswa menuliskan semua tuntutan mereka seperti. Kepsek yang jarang ngantor, lokasi parkir yang panas di belakang, kendaraan praktek yang tidak digunakan hingga kini, dan seringnya kepsek keluar pada jam pelajaran, tidak sesuainya akomodasi yang diberikan untuk siswa yang ikut Paskib di Sengeti, sebesar Rp 30 ribu untuk 10 siswa serta Kepsek memakai Uang Komite untuk melaksanakan UN padahal dana UN telah disiapkan melalui dana BOSDA.


Kepala SMKN 8, Rifai, menjelaskan semua yang dituntutkan siswa di depan pengawas kecamatan serta perwakilan siswa. ''Ketika saya sedang pergi karena saya memang dipanggil ke dinas untuk rapat. Untuk halaman sekolah yang kata siswa semak, saya sudah membeli mesin rumput untuk memotongnya dan saya  meminta siswa untuk memotongnya. Itu pun saya kasih mereka uang jajan,'' kata Rifai.


Rifai juga menjelaskan uang tranportasi siswa untuk Paskib ke Sengeti yang menurut siswa hanya sebesar Rp 30 ribu, hal itu tidak benar. ''Setiap kali siswa ke Sengeti untuk latihan Paskib saya selalu memberikan uang Rp 200 ribu, tapi tidak kenapa sampai ke siswa hanya Rp 30 ribu,'' katanya.


Untuk kendaraan praktek yang belum digunakan, aku Rifai, sebenarnya dirinya berencana untuk merakitnya Mei ini. ''Mengenai mobil saya sudah rencanakan tapi karena ada kendala jadi tertunda untuk dirakit,'' sebutnya.


Mengenai penggunaan dana komite untuk UN yang dipertanyakan siswa Rifai juga membantah hal tersebut. ''Uang komitenya sudah diganti dengan dana bos,'' tegasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Muarojambi, Ulil Amri, mengatakan kalau dirinya akan melakukan pengecekan dulu. ''Saya baru tau nanti saya cek,'' tukas Ulil. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images