AYAM hutan merupakan jenis ayam liar yang biasanya hidup di hutan. Dari segi bentuk tubuh, ayam ini memiliki ukuran relatif lebih kecil dari ayam yang biasa. Namun demikian, banyak kelebihan ayam ini jika dibandingkan dengan ayam biasa.
-------------------------------------
AYAM hutan ternyata cukup banyak digemari oleh warga Kota Jambi. Selain memiliki ukuran tubuh yang kecil, ayam ini juga memiliki bulu yang berwarna-warni dan indah, tidak monoton dan kusam.
Salah seorang pedagang yang khusus menjual ayam hutan di bilangan Jalan Pattimura, Kota Baru Jambi, Mat Riadi (38), mengatakan, keindahan bulu dan kelincahannya inilah sehingga ayam ini cukup diminati oleh warga Kota Jambi.
Dirinya, katanya, sudah 4 bulan menekuni profesi berdagang ayam hutan. Untuk ayam yang dijual yaitu Ayam Kate dan Ayam Purgo yang merupakan keturunan dari ayam hutan.
”Untuk satu ekor ayam kate saya jual Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu, sedangkan untuk harga satu ekor ayam Purgo bisa mencapai Rp 300 ribu,” sebut Mat Riadi
Menurutnya, ayam Purgo sangat sulit didapat. Harus peranakan ayam Purgo betina dibawa dulu ke dalam hutan. Ayam betina Purgo ini untuk jadi umpan ayam hutan jantan supaya keluar dari hutan untuk melakukan perkawinan, namun untuk perkawinan ayam kate, hanya sama-sama ayam kate.
”Maka untuk harga lebih mahal ayam Purgo dari pada Ayam Kate,” ungkap Mat Riadi.
Sementara itu untuk kedua jenis ayam ini bisa menghasilkan 12 biji telur, sedangkan untuk megeram telur induk ayam itu sendiri yang akan mengeram selama 21 hari.
Lantas, berapa penghasilannya? Mat Riadi mengatakan, untuk satu hari tidak menentu tergantung dari jumlah pembeli. Jika lagi ramai dirinya bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 1 juta lebih.
”Untuk pendapatan satu bulan sekitar Rp 5 juta sampai 6 juta,” sebutnya. Suka duka yang dirasakan Mat Riadi dalam menjual ayam Hutan ini, dikarenakan dirinya hobi memelihara ayam dan apabila ketika pembelinya lagi ramai dirinya sangat senang, namun duka yang dialami Mat Riadi kadang ayam yang akan dijual mati karna penyakit.
Penjualan ayam sangat menjanjikan. Dari hasil menjual ayam hutan ini, Mat Riadi bisa menghidupkan keluarganya dan membiayai sekolah anaknya yang masih duduk di sekolah dasar.(*)
Penulis : DEDI AGUSPRIADI
-------------------------------------
AYAM hutan ternyata cukup banyak digemari oleh warga Kota Jambi. Selain memiliki ukuran tubuh yang kecil, ayam ini juga memiliki bulu yang berwarna-warni dan indah, tidak monoton dan kusam.
Salah seorang pedagang yang khusus menjual ayam hutan di bilangan Jalan Pattimura, Kota Baru Jambi, Mat Riadi (38), mengatakan, keindahan bulu dan kelincahannya inilah sehingga ayam ini cukup diminati oleh warga Kota Jambi.
Dirinya, katanya, sudah 4 bulan menekuni profesi berdagang ayam hutan. Untuk ayam yang dijual yaitu Ayam Kate dan Ayam Purgo yang merupakan keturunan dari ayam hutan.
”Untuk satu ekor ayam kate saya jual Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu, sedangkan untuk harga satu ekor ayam Purgo bisa mencapai Rp 300 ribu,” sebut Mat Riadi
Menurutnya, ayam Purgo sangat sulit didapat. Harus peranakan ayam Purgo betina dibawa dulu ke dalam hutan. Ayam betina Purgo ini untuk jadi umpan ayam hutan jantan supaya keluar dari hutan untuk melakukan perkawinan, namun untuk perkawinan ayam kate, hanya sama-sama ayam kate.
”Maka untuk harga lebih mahal ayam Purgo dari pada Ayam Kate,” ungkap Mat Riadi.
Sementara itu untuk kedua jenis ayam ini bisa menghasilkan 12 biji telur, sedangkan untuk megeram telur induk ayam itu sendiri yang akan mengeram selama 21 hari.
Lantas, berapa penghasilannya? Mat Riadi mengatakan, untuk satu hari tidak menentu tergantung dari jumlah pembeli. Jika lagi ramai dirinya bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 1 juta lebih.
”Untuk pendapatan satu bulan sekitar Rp 5 juta sampai 6 juta,” sebutnya. Suka duka yang dirasakan Mat Riadi dalam menjual ayam Hutan ini, dikarenakan dirinya hobi memelihara ayam dan apabila ketika pembelinya lagi ramai dirinya sangat senang, namun duka yang dialami Mat Riadi kadang ayam yang akan dijual mati karna penyakit.
Penjualan ayam sangat menjanjikan. Dari hasil menjual ayam hutan ini, Mat Riadi bisa menghidupkan keluarganya dan membiayai sekolah anaknya yang masih duduk di sekolah dasar.(*)
Penulis : DEDI AGUSPRIADI