PT Bank BNI Syariah Mikro sudah hadir sejak tahun 2012 silam. Kini mulai membidik pasar Jambi sebagai tempat berinvestasi. Tentu hal ini sangat mengembirakan. Kemarin, koran ini berkesempatan wawancara dengan Dirut BNI Syariah, Dinno Indiano saat berkunjung ke Graha Pena Jambi Ekspres di Jalan Pattimura, Jambi. Dalam kunjungan tersebut, Dirut BNI Syariah langsung disambut oleh CEO Jambi Ekspres Group, Sarkawi. Berikut hasil wawancaranya;
Jambi terpilih sebagai lokasi ekspansi bisnis BNI Syariah mikro. Apa alasannya membuka di Jambi ini ?
Terpilihnya Jambi dikarenakan Jambi memiliki pertumbuhan ekonomi yang bagus untuk wilayah Sumatera, termasuk untuk pertumbuhan mikro. Ini juga bisa dilihat dari NPL-nya (tingkat kredit macet, red).
Sampai sekarang, bagaimana perkembangan BNI Syariah itu sendiri, khususnya di Jambi ?
Untuk di kancah nasional, hingga 2013 ini BNI Syariah Mikro telah memiliki 268 kantor dengan karyawan sekitar 3.100. Perkembangan pesat dapat dilihat mengingat pada tahun 2010 BNI sendiri hanya memiliki 14 kantor. Dan untuk wilayah Jambi sendiri, Bank BNI Syariah Mikro resmi beroperasi 1 kantor cabang yang berada di Kota Jambi, dengan 4 kantor cabang pembantu yang berada di Kuamanga Kuning, Pemenang, Singkut, dan Rimbo Bujang.
Apa perbedaan BNI Syariah Regular dan Bank BNI Syariah Mikro?
Memang secara pembiayaan kita berbeda. Karena untuk nasabah sendiri dari Bank BNI Syariah mikro lebih ke nasabah yang tidak sensitif. Artinya, nasabah tidak merasa keberatan dalam masalah penagihan pembayaran yang dilakukan setiap hari dengan tagihan yang memang sudah disesuaikan dengan pendapatan nasabah.
Berbeda dengan nasabah di Bank BNI Syariah regular yang memang sudah memiliki kesadaran untuk membayar pada waktu yang sudah ditentukan. Sementara dari segi proses, BNI Syariah Mikro sendiri yang memang menyasar untuk usaha mikro lebih memudahkan dalam hal proses. Untuk pinjaman Rp 200 juta ke bawah, boleh dikatakan hampir tidak ada jaminan.
Berapa lama proses pengajuan kredit di BNI Syariah Mikro ?
Jika syarat yang diajukan sudah cukup, dalam waktu 3 hari dana yang dibutuhkan sudah dapat cair. Terlebih, pembiayaan juga lebih memperhatikan ke kemampuan bayar nasabah. Memang secara garis besar BNI Syariah dan BNI Syariah Mikro memiliki konsep berbeda. Namun mungkin dalam jangka panjang kami akan merencanakan akan mengabungkan layanan BNI agar lebih efisien.
Apa keuntungan yang didapatkan ketika masyarakat mengakses BNI mikro?
Banyak benefit yang diperoleh nasabah. Salah satunya yakni semua data nasabah tetap digabungkan dengan BNI Induk. Hal ini tentunya mempermudah nasabah. BNI Syariah senantiasa mendapatkan dukungan tekhnologi informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi infrastruktur BNI Induk, 7164 jaringan ATM BNI, 23.000 ATM Link dan 34.000 ATM bersama serta fasilitas phone banking 24 jam yang dapat diakses langsung oleh nasabah.
Dalam Kajian Ekonomi Regional BI triwulan pertama, disebutkan bakal ada program dari BI tentang Branchless atau bank tanpa kantor. Apakah BNI Syariah akan ikut bermain di program tersebut?
Branchless merupakan program terbaru yang memang sudah digunakan oleh beberapa bank yang ada di Indonesia. Dengan fasilitas ini masyarakat yang tidak memiliki rekening sekalipun dapat menerima transferan uang dengan hanya memiliki nomor HP.
Bukti dari pesan yang diberikan tersebut tinggal dibawa ke agen yang menjadi mitra bank terdekat. Otomatis ini sangat memudahkan bagi nasabah. Memang dalam waktu dekat memang kami belum memiliki IT karena di ketahui untuk program tersebut harus juga ditopang dengan IT yang memadai. Dan untuk membangun IT tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar. Hingga saat ini memang kami belum bergerak kearah sana.
Namun kedepannya BNI Syariah pasti akan menggunakan aplikasi tersebut karena BNI berkomitmen untuk selalu memberikan kemudahan kepada para nasabahnya. (sumber: jambi ekspres)
Jambi terpilih sebagai lokasi ekspansi bisnis BNI Syariah mikro. Apa alasannya membuka di Jambi ini ?
Terpilihnya Jambi dikarenakan Jambi memiliki pertumbuhan ekonomi yang bagus untuk wilayah Sumatera, termasuk untuk pertumbuhan mikro. Ini juga bisa dilihat dari NPL-nya (tingkat kredit macet, red).
Sampai sekarang, bagaimana perkembangan BNI Syariah itu sendiri, khususnya di Jambi ?
Untuk di kancah nasional, hingga 2013 ini BNI Syariah Mikro telah memiliki 268 kantor dengan karyawan sekitar 3.100. Perkembangan pesat dapat dilihat mengingat pada tahun 2010 BNI sendiri hanya memiliki 14 kantor. Dan untuk wilayah Jambi sendiri, Bank BNI Syariah Mikro resmi beroperasi 1 kantor cabang yang berada di Kota Jambi, dengan 4 kantor cabang pembantu yang berada di Kuamanga Kuning, Pemenang, Singkut, dan Rimbo Bujang.
Apa perbedaan BNI Syariah Regular dan Bank BNI Syariah Mikro?
Memang secara pembiayaan kita berbeda. Karena untuk nasabah sendiri dari Bank BNI Syariah mikro lebih ke nasabah yang tidak sensitif. Artinya, nasabah tidak merasa keberatan dalam masalah penagihan pembayaran yang dilakukan setiap hari dengan tagihan yang memang sudah disesuaikan dengan pendapatan nasabah.
Berbeda dengan nasabah di Bank BNI Syariah regular yang memang sudah memiliki kesadaran untuk membayar pada waktu yang sudah ditentukan. Sementara dari segi proses, BNI Syariah Mikro sendiri yang memang menyasar untuk usaha mikro lebih memudahkan dalam hal proses. Untuk pinjaman Rp 200 juta ke bawah, boleh dikatakan hampir tidak ada jaminan.
Berapa lama proses pengajuan kredit di BNI Syariah Mikro ?
Jika syarat yang diajukan sudah cukup, dalam waktu 3 hari dana yang dibutuhkan sudah dapat cair. Terlebih, pembiayaan juga lebih memperhatikan ke kemampuan bayar nasabah. Memang secara garis besar BNI Syariah dan BNI Syariah Mikro memiliki konsep berbeda. Namun mungkin dalam jangka panjang kami akan merencanakan akan mengabungkan layanan BNI agar lebih efisien.
Apa keuntungan yang didapatkan ketika masyarakat mengakses BNI mikro?
Banyak benefit yang diperoleh nasabah. Salah satunya yakni semua data nasabah tetap digabungkan dengan BNI Induk. Hal ini tentunya mempermudah nasabah. BNI Syariah senantiasa mendapatkan dukungan tekhnologi informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi infrastruktur BNI Induk, 7164 jaringan ATM BNI, 23.000 ATM Link dan 34.000 ATM bersama serta fasilitas phone banking 24 jam yang dapat diakses langsung oleh nasabah.
Dalam Kajian Ekonomi Regional BI triwulan pertama, disebutkan bakal ada program dari BI tentang Branchless atau bank tanpa kantor. Apakah BNI Syariah akan ikut bermain di program tersebut?
Branchless merupakan program terbaru yang memang sudah digunakan oleh beberapa bank yang ada di Indonesia. Dengan fasilitas ini masyarakat yang tidak memiliki rekening sekalipun dapat menerima transferan uang dengan hanya memiliki nomor HP.
Bukti dari pesan yang diberikan tersebut tinggal dibawa ke agen yang menjadi mitra bank terdekat. Otomatis ini sangat memudahkan bagi nasabah. Memang dalam waktu dekat memang kami belum memiliki IT karena di ketahui untuk program tersebut harus juga ditopang dengan IT yang memadai. Dan untuk membangun IT tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar. Hingga saat ini memang kami belum bergerak kearah sana.
Namun kedepannya BNI Syariah pasti akan menggunakan aplikasi tersebut karena BNI berkomitmen untuk selalu memberikan kemudahan kepada para nasabahnya. (sumber: jambi ekspres)