iklan Donal Tampubolon, S. Pt
Donal Tampubolon, S. Pt
Sebelumnya tak pernah terpikirkan oleh Donal Tampubolon, S.Pt ia akan bisa mengunjungi banyak Negara, namun itulah pengalaman berharga yang telah ia ukir.  Putra ke Tujuh dari Sepuluh bersaudara pasangan S.M. Tampubolon (Alm) dan R. Panggabean ini, telah mengunjungi negara Jepang, Filipina, Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Kamboja, dan Vietnam.

Pengalaman ini ia peroleh saat mendapat kesempatan terpilih dalam Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) pada tahun 2011 ini. Dengan modal kepercayaan diri yang cukup, kemampuan bahasa Inggris yang baik, dan pengetahuan tentang (budaya) Jambi, ia pun mengikuti proses seleksi ini.

Diakui Tampubolon, kegiatan ini telah memberi banyak pengalaman dalam hidupnya,selama mengikuti kegiatan PPAN ini, tak hanya keliling tujuh Negara, namun ia juga memperoleh pembekalan Pelatihan Jiwa Kepemimpinan, Penanaman Jiwa Patriotisme, Pelatihan Pengembangan Diri, Memiliki Teman Se-kontingen dari berbagai propinsi di tanah air, Memiliki teman se-Asia Tenggara (10 Negara ASEAN + Jepang), Bertemu dengan MENPORA (Andi Malarangeng), perdana menteri Jepang (Yoshihiko Noda), putri Jepang (Akishino), Menampilkan kebudayaan Indonesia kepada Negara ASEAN + Jepang,

Kunjungan ke tujuh Negara ini ia lakukan dengan menggunakan kapal pesiar Fujimaru yang megah. “Saya juga menjadi Delegasi Indonesia ketika bertemu perdana menteri Kamboja dan Kunjungan Institusional lainnya, dan bahkan Melakukan HomeStay atau tinggal di rumah warga Negara yang dikunjungi selama beberapa hari adalah pengalaman yang sangat luar biasa,” lanjut pria kelahiran Jambi, 08 Januari 1982 ini.

Keinginan ke luar negeri diakuinya Ia memiliki cita-cita bisa pergi keluar negeri sejak masih duduk di Sekolah Menengah Atas (SMP) . Sejalan dengan cita-cita tersebut, ia sangat menyukai pelajaran bahasa Inggris yang merupakan salah satu modal pertama agar bisa ke luar negeri. Dari waktu ke waktu, ia mengaku tidak menemukan cara atau wadah yang bisa mengirimnya ke luar negeri.

Hingga tiba pada saatnya ia duduk di bangku kuliah. Dengan akses dan media yang cukup memadai di kampusnya, ia mendengar bahwa ada seleksi pertukaran pemuda (th. 2003). Dengan modal kepercayaan diri yang cukup, kemampuan bahasa Inggris yang baik, dan pengetahuan tentang (budaya) Jambi, ia pun mengikuti proses seleksi tersebut.

Namun, keberuntungan belum berada di pihaknya, ia dinyatakan belum lulus di tahun tersebut. Kegigihannya tidak lantas goyah begitu saja, di tahun berikutnya tepatnya tahun 2005 ia mencoba lagi untuk mengikuti seleksi tersebut. Namun lagi-lagi dewi fortuna belum memihak padanya. Hingga tiba waktunya, yakni pada tahun 2011, dengan motivasi dari sahabat terdekatnya, ia mencoba kembali mengikuti proses seleksi PPAN.

Dan Puji Tuhan, berkat semangat dan pengalaman-pengalaman sebelumnya dan Era et Labora (Berusahan dan berdoa) tentunya, ia pun dinyatakan lulus dalam seleksi PPAN, program SSEAYP (Ship for South East Asian Youth Program), atau Kapal Pemuda ASEAN-Jepang; sebuah program yang disponsori oleh pemerintah Jepang. Selain itu, sesuatu yang mengejutkan dan membanggakan ia, keluarga, dan propinsi Jambi khususnya karena dalam waktu yang bersamaan ternyata ia juga terpilih sebagai Youth Leader (Pemimpin Kontingen) untuk Kontingen Indonesia (setelah melalui beberapa tahap seleksi).

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images