Visi ekonomi hijau saat ini menjadi salah satu kecenderungan ilmu ekonomi dunia. Teori ekonomi tidak lagi dituntut untuk hanya mengupayakan peningkatan kesejahteraan dan keadilan sosial saja, namun juga menganjurkan untuk mengurangi secara nyata kelangkaan sumber daya alam maupun resiko dampak lingkungan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Tirat Sambu Ichtijar dalam lokakarya yang difasilitasi oleh SKK Migas - PetroChina International Jabung, Ltd dengan tema ‘Pemberdayaan Ekonomi Pedesaan Berbasis Pertanian dan Perkebunan sebagai Tulang Punggung Ekonomi Hijau,’ yang bertempat di Ratu Hotel, Kamis (26/9).
“Kegiatan ini diharapkan dapat memperluas wawasan tentang strategi pemberdayaan masyarakat dalam pertanian dan perkebunan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi dengan tetap mempertahankan ekosistem lingkungan,’’ paparnya.
Aa menambahkan, kegiatan forum curah gagasan seperti ini merupakan suatu langkah awal bagi SKK Migas – PetroChina International Jabung Ltd untuk mengembangkan berbagai program sosialnya sehingga semakin berkualitas dan bermakna bagi peningkatan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di sekitar wilayah operasi PetroChina.
Doni Iskandar, pembicara dalam forum tersebut mengatakan bahwa salah satu tantangan pembangunan ekonomi adalah persoalan tata ruang wilayah Jambi. Walaupun luasan Provinsi Jambi relatif luas tapi ternyata sebagian besar adalah kawasan konservasi hutan sehingga perlu dipikirkan wujud ekonomi yang efisien dalam penggunaan lahan.
“Provinsi Jambi selain kaya akan sumber daya minyak dan gas bumi juga memiliki potensi yang besar dalam bidang pertanian dan perkebunan berpotensi untuk didorong sebagai sektor penting dalam mewujudkan konsep ekonomi hijau,” ungkapnya.
Sementara Arif Rubai yan gmerupakan pembicara dari Yayasan Obor Tani, sebuah yayasan yang bergerak di bidang pengembangan inovasi di bidang pertanian dan perkebunan dalam presentasinya menitikberatkan pada pentingnya memperhatikan faktor kunci keberhasilan suatu program pemberdayaan desa di bidang pertanian dan perkebunan.
“Proses studi dan observasi potensi alam lokal menjadi penting sehingga produk - produk yang dikembangkan antar daerah yang satu bisa berbeda dengan daerah lainnyam,” ungkapnya.
Dalam lokakarya yang dihadiri oleh berbagai kalangan seperti pemerintah daerah, akademisi, media dan LSM ini diharapkan menjadi media untuk mempererat relasi dan semangat kemitraan antar stakeholders pembangunan di Jambi.
“Kami berharap dapat menggagas program kemasyaraaktan yang membuat masyaraakt mandiri. Dalam kasus ini kami menggandeng semua stakeholder agar dapat saling mendukung program yang ada,” ujar Banu Subagyo selaku Goverment & Relation Superintendent PetroChina International Jabung Ltd.
sumber : je