iklan HISAB RUKYAT : Tim ahli hisab dan rukyat saat melakukan pemantaun di 
atas hotel Novita Jambi. Tim mengatkan, hilal di Jambi belum terlihat.
HISAB RUKYAT : Tim ahli hisab dan rukyat saat melakukan pemantaun di atas hotel Novita Jambi. Tim mengatkan, hilal di Jambi belum terlihat.
Tim hisab rukyat Kemenag Provinsi Jambi, kemarin melakukan rukyatul hilal untuk melihat awal bulan Dzulhijjah, di lantai 10 Novita Hotel. Sayangnya, dalam kesempatan itu, hilal tak terlihat.

Rukyat ini sendiri dihadiri oleh tim rukyat kemenag Provinsi Jambi, MUI Provinsi, pihak IAIN, Muhammadiyah dan beberapa ormas islam lainnya.

Rahmadi, tim ahsil hisab rukyat mengatakan, memang hilal di Jambi tak terlihat. Namun, tahun ini katanya, tak ada peluang berbeda soal hari raya Idul Adha.

"Apapun hasil disemua titik, ada 32 titik se Indonesia untuk melihat hilal, tak ada peluang berbeda. Tadi kita sudah laporkan kementrian agama pusat bahwa di Jambi tak terlihat," katanya di lokasi usai rukyatul hilal.

Dijelaskannya, untuk melihat hilal, adalah diantara waktu terbenamnya matahari dan terbitnya bulan.

Semenara itu, Mahbub Daryanto, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, melalui Rusli Adam, Kepala Bidang Urais dan Pembinaan Syariah Kemenag Provinsi Jambi, mengatakan, menurut hitungan falakiyah tinggi hilal semuanya positif di atas 2 derajat.

"Kesepakatan Mabims maka itu sudah dianggap terlihat. Namun disini karena gangguan cuaca dan kabut dan keterbatasan alat kita sehingga tak terlihat. Namun, setelah ada hitungan falakiyah, maka disepakati besok (hari ini, red) tanggal 1 Dzulhijjah dan tanggal 9 Dzulhijjah (Senin, 14/10, red) maka jamaah haji akan wukuf di Arafah. Dan pada Selasa, 15 Oktober itu 10 Dzulhijjah (Idul Adha, red)," jelasnya.

Dikatakannya, tinggi hilal Mar'i setelah dilakukan hisab, maka diketahui 2 derajat dan hilal hakiki diatas 3 derajat. Dalam rilisnya, kemenag menjelaskan, beberapa hasil musyawarah tim pelaksanaan hisab rukyat Kanwil Kemenag Provinsi Jambi terhadap hasil perhitungan awal Dzulhijjah 1434 H. Perhitungan ini dilakukan dengan sistim ephermeris hisab rukyat markas kota jambi, lintang 10 derajat 35 S dan bujur 103 derajat 35 BT dengn tinggi tempat 94 Meter.

Dijelaskan, ijtima' Dzulhijjah terjadi sabtu (5/10) jam 8 lewat 9 menit. Sementara waktu maghrib jam 17 lebih 57 menit 56 detik. "Artinya umur bulan setelah ijtima' 9 jam 44 menit, 47 detik melebihi 8 jam yang dipersyaratkan oleh Mabims. Tinggi hilal mar'i 2 derajat 27 menit 30 detik telah memenuhi syarat minimal dari Mabims yaitu 2 derajat," kata Rusli Adam.

Kesempatan melakukan rukyatul hilal, katanya, selama 9 menit 50detik. "Posisi hilal dengan matahari saat matahari terbenam berada di utara matahari terbenam yaitu 3 derajat 1 menit. Ini sudah memenuhi kriteria yang disyaratkan mabims 3 derajat. Sehingga, memandang itu semua, 1 Dzulhijjah jatuh pada hari ini (6/10) dan 10 Dzulhijjah pada selasa (15/10)," sebutnya.

sumber: je

Berita Terkait