iklan
Ramainya arus lalu-lintas di jalanan menjadi faktor utama penyebab seringnya armada Damkar telat sampe ke lokasi kebakaran. Ditambah lagi dengan kondisi jalan yang tidak memadai untuk dilewati mobil Damkar.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jambi, Ridwan, menjelaskan kebakaran di Kota Jambi selama ini sering terjadi siang hari. Sedangkan, jalan tidak pernah sepi / steril, namun selalu dipadati kedaraan.

"Terkadang masuk gapura ada portal. Kita harus mutar-mutar dulu. Ini selalu mejadi kendala kita. Tapi, kalau kejadiannya malam hari, alhamdulillah kita selalu tepat waktu", ungkap Ridwan.

Selain terganjal faktor transportasi, sebut Ridwan, pompa hidrant yang bisa menyemprotkan air dari bawah ke atas tanpa listrik dan bahan bakar di Kota Jambi juga banyak tak berfungsi dengan baik. Dari 90 hidrant yang ada, hanya 50 % yang aktif. Menurut Ridwan, hidrant yang dipasang PADM itu hanya sekadar pajangan.

Mengingat jumlah penduduk Kota Jambi sekitar 600 ribu jiwa, seharusnya ada 30 unit mobil Damkar. Namun, saat ini Kota Jambi hanya punya 12 unit Damkar. Dengan kata lain, 1 unit Damkar mesti meng-cover 20 ribu penduduk.

"Selain kekurangan mobil Damkar, Kota Jambi juga kekurangan pos Damkar. Semestinya di tiap kecamatan ada pos. kedepan kita inginkan 20 pos. Saat ini kita baru punya 5 pos Damkar", pungkasnya.(*)


Reporter : Aldi Saputra.
Reporter : Aldi Saputra.

Berita Terkait