Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) rencananya akan dibangun oleh Pemkot Jambi di beberapa tempat yang selama ini rawan macet. Empat tempat itu, yakni di depan Trona, WTC, BCA lama dan satu lagi di depan Jamtoz.
"Rencana saya tahun 2014 ini, paling tidak ada 3 atau 4 tempat yang akan dipasang JPO, tapi kalau lebih banyak lebih bagus lagi," ujar Walikota Jambi SY Fasha kepada sejumlah wartawan, Minggu (10/11).
Namun dikatakannya, untuk JPO, akan dilihat berapa kebutuhan yang harus dibangun di Kota Jambi. "Jadi untuk JPO nanti, kita akan lihat kebutuhan," ungkapnya.
Dijelaskan Fasha, sebelum membangun JPO, median jalan yang dipakai untuk JPO harus diberi pagar, karena apabila tidak dipagari meski ada JPO, warga pasti akan menyeberang melalui median jalan.
"Jika dibangun terlalu banyak, tapi median jalan tidak kita pakai atau beri pagar itu percuma, karena tetap saja penyeberang akan melintasi median jalan yang tidak dipagar itu, jadi mesti dipagar dulu," terangnya.
Sementara itu, terkait seringnya banjir dadakan yang terjadi di Kota Jambi akibat tersumbatnya saluran drainase membuat Pemkot Jambi berpikir keras. Walikota Jambi SY Fasha mengatakan, yang perlu dibenahi saat ini adalah parit primer engan program normalisasi. Namun demikian, normalisasi tersebut memerlukan anggaran yang sangat besar.
"Ini adalah pekerjaan besar yang juga membutuhkan anggaran besar, dalam waktu dekat ini kami akan koordinasikan dengan PU Provinsi Jambi mengenai hal tersebut," jelasnya.
Lebih lanjut, Fasha menjelaskan telah menginventarisir penyebab dan dampak permasalahan banjir tersebut. Bahkan, titik-titik perbaikan drainase yang sudah dianggarkan di APBD Perubaha 2013 ini juga sudah diketahuinya, namun demikian, Fasha mengaku belum sempat mengecek sudah sejauh mana progress pekerjaan drainase itu.
"Memang benar di APBDP ini dianggarkan sebesar Rp 2,5 M untuk kegitan drainase di 21 titik di Kota Jambi. Selain itu, sebelumnya juga di APBD murni ada dianggarkan untuk kegiatan drainase, namun titik yang telah dikerjakan dan yang bakal dikerjakan belum sempat saya periksa, Insya Allah dalam waktu dekat ini kita akan periksa realisasinya," katanya.
"Saya sudah inventarisir penyebab dan dampak permasalahan tersebut, Insya Allah pintu masuk penanganannya adalah di anggaran 2014," jelasnya.
Fasha juga mengatakan, untuk tahun 2013 ini belum ada DED mengenai kebutuhan anggaran untuk program normalisasi parit primer tersebut.
sumber: jambi ekspres