Pembebasan lahan yang akan dijadikan sebagai akses dari taman rimba menuju Bandara diperkirakan akan memakan waktu selama 7 bulan. Pembebasan lahan ini akan dianggarkan mulai tahun 2014 mendatang. Sayangnya, belum diketahui berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan sepanjang kurang lebih 2-3 km ini.
Fauzi Anshori, Ketua Bappeda Provinsi Jambi, belum lama ini menyampaikan, pihaknya telah melakukan penganggaran untuk pembebasan lahan tersebut. “Kita sudah coba untuk menganggarkan pembebasan lahan di tahun 2014 dalam rangka untuk membangun akses jalan menuju bandara,” katanya.
Akan tetapi, sambungnya, yang lebih penting adalah bagaimana untuk mengoperasionalkan terminal penumpang yang baru saja dibangun di Bandar tersebut. Pasalnya, seperti diketahui, pembangunan terminal yang sudah dilakukan sejak 2012 tersebut, hingga saat ini belum juga selesai dilakukan.
Menurut keterangan pihak PT Angakasa Pura II beberapa waktu lalu, saat ini pembangunan terminal itu sudah memasuki tahap finishing. “Namun, yang lebih penting adalah untuk memfungsikan terminal penumpang baru,” tegas Fauzi.
Pihak Pemerintah Provinsi Jambi, katanya, akan membangun akses jalan menuju bandara tersebut. “Mungkin akan dibangun untuk ruas dimana lahannya dimiliki pemerintah dulu, sehingga bisa dilaksanakn fisiknya,” ungkapnya.
Meski demikian, di lahan yang akan dibangun jalan tersebut, juga ada lahan milik masyarakat. Sehingga, lahan itu harus dibebaskan. Oleh karenanya, pihaknya berupaya teebih dahulu membangun jalan di lahan Pemerintah. Sehingga, pekerjaan fisik sudah dapat terlihat.
“Karena pembebasan lahan itu butuh waktu paling cepat 7 bulan. Jadi tetap dilaksanakan pembebasannya mulai dari depan taman PKK hingga depan Alkal. Cuma fisik yang dibangun adalah di tanah milik pemerintah dulu,” ungkapnya.
sumber: jembi ekspres