iklan PEBISNISMUDA: Adhika (duduk dua dari kiri) bersama komunitas Studentpreneur saat seminar di Uwika Surabaya beberapa waktu lalu
PEBISNISMUDA: Adhika (duduk dua dari kiri) bersama komunitas Studentpreneur saat seminar di Uwika Surabaya beberapa waktu lalu
Keinginan mencetak sejuta entrepreneur muda Indonesia mungkin hanya mimpi. Namun, tidak ada yang tidak mungkin bagi Adhika Dwi Pramudita, Edbert Johnson, dan Wedya Agung. Trio
penggagas Studentpreneur itu saat ini digandeng Yahoo! Asia Pacific.

RATUSAN anak muda tampak ”khu syuk” berdiskusi soal bisnis di Universitas Widya Kartika (Uwika)  Kamis (6/12). Mereka tergabung dalam komunitas Studentpreneur. Acara hangout tersebut merupakan ajang sharing pengalaman sesama pebisnis muda. Menariknya, narasumber yang dihadirkan juga masih muda. Semua di bawah 30 tahun. Berhimpunnya para entrepreneur muda tersebut membawa semangat tersendiri bagi pemula atau anak muda yang ingin memulai usaha.

Berbagai pengalaman, kisah sukses maupun (pernah) gagal, bisa dipetik. Apalagi, karena didasari niat berbagi, mereka tidak pelit berbagi tip dalam berbisnis. Studentpreneur itu  dibidani tiga sekawan. Yakni, Adhika Dwi Pramudita, 24, (alumnus Universitas Ciputra); Edbert Johnson, 22; dan Wedya Agung, 23. Ketiganya merupakan entrepreneur muda yang bergerak di bidang copywriting, graphic design, dan web design.

Tiga cowok tersebut memiliki impian besar. Yaitu, menciptakan sejuta entrepreneur  muda di Indonesia. Usaha keras mewujudkan cita-cita tersebut dilakukan melalui banyak cara. Antara lain, lewat majalah, website, maupun berbagai event yang terus diadakan secara rutin
seperti acara hangout Studentpreneur di Uwika, Kamis (6/12).

”Kami yakin, dengan meliput entrepreneur muda yang sukses dan membawa mereka ke komunitas, anak muda lainnya akan terinspirasi untuk berani sukses dan akhirnya mencoba berbisnis,” ungkap Adhika.

Menurut dia, selama ini majalah bisnis yang beredar hanya meng angkat pebisnis yang sudah mapan. Dengan demikian, tidak ada ruang bagi pebisnis pemula atau muda yang sebenarnya paling butuh publikasi. Karena itu, mereka menerbitkan majalah Studentpreneur.

Majalah bisnis tersebut terbit perdana pada Maret 2013.

Studentpreneur diniatkan sebagai wadah para pebisnis muda di Indonesia. ”Kami memulainya dengan membuat majalah Studentpreneur online. Ide itu sebenarnya muncul sejak 2012,” ujar Adhika.

Juni 2013, majalah Studentpreneur diluncurkan di website www.studentpreneur.co. Tanpa diduga, pembaca online mencapai 10 ribuan. Majalah kemudian dikembangkan dengan membuat versi cetaknya. Kini pembacanya terus bertambah hingga 30 ribu pembaca.
--batas--
”Responsnya sangat tinggi. Kami tidak menyangka. Banyak anak muda yang interes dengan liputan entrepreneur muda,” ungkap pria asli Surabaya tersebut.

Kemudian, Studentpreneur berusaha menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Tujuannya, mewujudkan cita-cita menciptakan sejuta entrepreneur muda Indonesia secara cepat. Maklum, modal awal Studentpreneur sangat kecil. Hanya Rp 10 juta. Dengan uang segitu, mustahil bagi orang lain untuk membuat media berskala nasional. ”Tim Studentpreneur menutupinya dengan bekerja gila-gilaan. Bahkan, cara kerja kami bisa membuat merinding orang yang mendengarnya,” ujarnya.

Sadar tidak mudah mewujudkan impiannya, Adhika dan dua kawannya terus memutar otak. Salah satunya rutin membuat acara hang out Studentpreneur dengan meng ha dirkan para pebisnis berskala nasional hingga internasional.

Beberapa orang yang dihadirkan, antara lain, William Tanu Wijaya, CEO Toko Pedia,  hingga wakil presiden toko online terbesar di dunia, Porter Erisman. Usaha Adhika cs tidak sia-sia. Dengan menghadirkan nama-nama besar skala nasional hingga dunia tersebut, nama Studentpreneur mulai dikenal di kalangan elite. Majalah Studentpreneur yang dibuat sebagai wadah publikasi pebisnis muda tersebut semakin mendapat perhatian. Bahkan hingga di level Asia. ”Juli lalu Studentpreneur dapat publikasi di Tech in Asia, sebuah majalah IT terbesar
di Asia,” ujar Adhika.

Yang terbaru, ”lamaran” Studentpreneur diterima Yahoo! Asia Pacific yang bermarkas
di Singapura. Kontrak kerja sama yang diteken November lalu itu tidak bersifat komersial, bahkan tidak menghasilkan uang. Sifatnya, kata Adhika, adalah kerja sama dan komitmen Yahoo! untuk membantu Stu dentpreneur mewujudkan impiannya. Yaitu, mencetak sejuta anak muda menjadi entrepreneur. ”Kami yang menawarkan diri untuk kerja sama. Yahoo! ternyata tersentuh dengan misi Studentpreneur,” terangnya.

Perjuangan untuk bisa menjalin kerja sama dengan Yahoo! berlangsung berbulan-bulan. Itu dilakukan hanya untuk meyakinkan Yahoo!. Akhirnya, upaya tersebut berhasil. ”Yahoo! setuju seluruh liputan Studentpreneur akan masuk Yahoo!. Itu akan memberikan kesempatan bagi entrepreneur muda untuk  lebih terkenal. Sekaligus bisa menginspirasi  jutaan anak muda lainnya,” katanya.
--batas--
Adhika menyatakan, kini pebisnis muda berkesempatan mendapat publikasi yang sama dengan pebisnis senior yang sudah sukses. ”Ini kesempatan yang baik bagi pebisnis muda untuk memberi tahu dunia tentang ide dan inovasi yang telah dilakukan,” tegas pemdua kelahiran 1989 tersebut.

Edbert menambahkan, dalam kerja sama dengan Yahoo! itu, Studentpreneur akan nongol di halaman Yahoo!. ”Saat ini sudah kami siapkan,” jelasnya. Cowok kelahiran 1991 tersebut mengaku, saat ini komunitas Studentpreneur mencapai 9 ribuan yang tersebar di Pulau Jawa. Mereka adalah pelajar SMA hingga mahasiswa. Dengan semakin luasnya jaringan kerja sama yang bisa dijalin Studentpreneur, Edbert berharap banyak anak muda yang  mengikuti langkah para pebisnis muda yang telah diliput melalui majalah maupun yang dihadirkan melalui acara hangout Studentpreneur.

”Saya yakin ini akan terus berkembang,” tegasnya. Targetnya, pada 2018 misi besar mencetak sejuta pebisnis muda di Indonesia bisa tercapai. ”Sasaran kami Indonesia. Sebab, kami ingin mengembangkan Indo nesia,’’ pungkasnya.

Penulis : SEPTINDA AYU PRAMITASARI / JPNN

Berita Terkait



add images