JIWA mendidik sepertinya sudah sangat melekat pada diri Bahren Nurdin, SS., MA yang sehari-hari bekerja sebagai dosen di IAIN Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi. ini terbukti dari banyaknya pengalaman mengajar yang untuk mahasiswanya yang telah dilakukannya, selain itu sejumlah karya ilmiah dan pengalaman penelitian telah banyak ditorehkannya.
Ditemui media ini dikediamannya di Kompleks Perumahan Bahri Makmur, Blok J No. 6 Rt 22 Desa Kota Graha, Mendalo Darat, Ma. Jambi, Bahren menjelaskan bahwa kecintaannya pada bidang pendidikan sudah dilakoninya sejak ia lulus S1 dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2003 lalu. Ia pun melanjutkan studinya ke Universiti Kebangsaan Malaysia pada tahun 2011 setelah ia bekerja sebagai dosen di IAIN STS Jambi.
“Berawal dari mendidik ini pulalah saya kemudian mencoba merambah dunia menulis, dan kemudian ini menjadi hobby saya,” akunya.
Baginya menulis itu semudah ngomong, intinya yaitu bertanya pada diri sendiri, apabila terlalu banyak membuat alasan maka sudah dapat dipastikan gagal menulis. Jika diberi solusi terhadap alasan tersebut, selalu saja ada alasan lain, tidak akan habis, maka selamanyalah akan terpuruk di dalam alasan tersebut.
Untuk menulis, masukkan ke alam bawah sadar bahwa bisa menulis atau saat berbicara direkam menggunakan alat perekam lainnya, setelah selesai ngomong, maka tulislah. “Bagi sebagian orang menulis merupakan momok yang menakutkan.
Paling sering kita mendengar ungkapan ‘aku kalo disuruh ngomong berapa lama pun bisa, tapi kalo nulis minta ampun deh. Jangan cari alasan lagi, Ngomong, Rekam, Tulis, dan Lakukan sekarang,” imbaunya.
Salah satu bukunya yang fenomenal yaitu berjudul Menelisik Asa Politik HBA, dalam buku tersebut Bahren mengupas tentang Hasan Basri Agus (HBA) menjadi sangat fenomenal seakan menjadi sosok yang fantastik dalam menjawab teka-teki figur kandidat gubernur Jambi beberapa waktu lalu hingga beliau kemudian terpilih sebagai Gubernur Jambi periode 2010 – 2015. Buku ini mencoba dengan cerdas menelusuri dan menelisik asa politik HBA selama ini, baik yang tersurat maupun yang tersirat.
sumber: jambi ekspres