iklan
SENGETI, Polemik realisasi Bantuan Sosial (Bansos) di Muarojambi masih memanjang. Terbukti Bupati dan DPRD Muarojambi berbeda pendapat. Bupati mengatakan Bansos tahun 2013 telah tersalur, sementara DPRD menyebut dana Bansos tak teralisasi dan menjadi Silpa. ‘’Bansos di Muarojambi angarannya Rp 6 milyar, dan sudah disalurkan,'' kata bupati.

Menangapi penyataan anggota DPRD Muarojambi, Samsul Bahri, yang menyebutkan Bansos di Muarojambi sebanyak Rp 53 milyar, bupati mengaku jumlah Bansos tidak sampai Rp 53 milyar. ''Rp 53 milyar memang ada, tapi bukan Bansos saja, termasuk dana hibah dan yang paling banyak itu dan ADD sekitar Rp 45 milyar. Sedangkan Bansos untuk mesjid hanya Rp 6 milyar,'' terang bupati.

Anggota DPRD Muarojambi, Samsul Bahri, merasa kecewa karena Bansos yang seharusnya untuk warga tidak tersalurkan seluruhnya. ''Untuk menyalurkan bantuan yang uanganya sudah tersedia saja tidak mampu. Karenanya, kami akan sampaikan ke Pemkab agar bisa memilih pejabat yang bisa bekerja dengan baik,'' ujarnya.

Sedangkan Ketua Komisi C DPRD Muarojambi, Kamaludin Havis, menyarankan agar bupati mengganti Kabag Kesra, karena dewan merasa kinerjanya tidak maksimal.

Kabag Kesra Muarojambi Azhari menampik penyataan anggota dewan. Katanya, Azhari Bansos sudah disalurkan untuk 23 Diniyah dan 17 mesjid. ''Dananya langsung ke rekening mesjid. Secara keseluruhan, sudah 80 persen Bansos di Bagian Kesra sudah cair. Setiap mesjid tidak sama, ada yang Rp 5 juta dan ada yang Rp 10 juta. Memang dananya ada Rp 53 milyar, tapi tidak semuanya untuk bagian Kesrah ada juga di SKPD lain,'' tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images