UNTUK menjadi seorang atlet berprestasi, tidak cukup hanya dengan niat saja, akan tetapi juga didukung dengan disiplin dan latihan yang keras. Itulah yang dilakukan Masita Mahmudin, dengan niat dan latihan yang cukup, kini dirinya telah mengukir prestasi baik tingkat nasional maupun internasional
Kerja keras plus semangat pantang menyerah, bisa menelorkan prestasi. Itulah yang dilakukan oleh Masita Mahmudin, atlet bulutangkis asal Mendahara Ilir, Tanjung Jabung Timur ini, kini dirinya telah mengukir banyak prestasi di tingkat Nasional maupun Internasional.
Masita yang lahir pada 02 Maret 1995 silam ini mengungkapkan, pentingnya kedisiplinan dan kerja keras dalam mengejar apa yang dinamakan keberhasilan atau prestasi, menurutnya jika tidak dilakukan dengan kedisiplinan bisa dikatakan sulit untuk mendapatkan apa yang inginkan.
‘‘Awal saya mengenal bulu tangkis, dikenalkan orang tua, sering main di halaman rumah, kalau tidak salah itu saat saya kelas 3 SD di Tanjabtim,’‘ ujar Masita.
Semenjak itu, Masita mulai menekuni bulutangkis. Dengan bakat yang dimilikinya, oleh pamannya yang bernama Musrifin, membawa Masita untuk latihan di PB Jaya Raya di Jakarta. ‘‘Sejak itu hingga sekarang, saya latihan terus di PB Jaya Raya, saya pulang ke Tanjabtim hanya pada saat libur saja,’‘ katanya.
--batas--
Dengan disiplin dan latihan yang keras, kini putri asal Provinsi Jambi pernah menjuari berbagai kejuaran bulutangkis baik Nasional maupun Internasional.
Prestasi yang pernah diraihnya yakni juara 1 mix doubles Asean School Championships di Hongkong 2012, selanjutnya, juara 1 mix doubles Sirkuit Nasional (Sirnas) Lampung tahun 2013, juara 1 mix doubles and women doubles Sirnas Jakarta Open 2013, juara 1 mix doubles and girls double junior chalenge badminton championships tangkas specs Jakarta 2013.
Selain itu, juara 1 women doubles sirnas astec open Jakarta, dan menjadi Runner Up mix doubles kejuaraan world Junior championship Tahiland 2013. ‘‘Kalau yang Runner Up di Thailand itu kita membawa nama Indonesia,’‘ terangnya.
Dengan kedisipilan dan latihan yang keras, menurutnya, membuatnya memiliki tekat kuat untuk memenangi sebuah kjuaraan yang diikutinya. ‘‘Sudah latihan capek-capek, kalau tidak juara jadi percuma saja. Jadi saya tanamkan tekat saya, kalau saya latihan adalah untuk miliki prestasi,’‘ ungkapnya.
Namun tidak lain, menurutnya prestasi yang diraihnya juga selain kedisiplinan dan latihan yang keras di PB Jaya Raya, pernan dukungan dari orang tua juga menjadi landasan keberhasilannya selama ini.
‘‘Orang tua sangat mendukung sekali saya jadi atlet bulutangkis, meski orang tua saya tidak di Jakarta bersama saya, tapi mereka selalu mendukung saya, setiap saya bertanding, jika tidak sempat hadir mereka menelpon saya untuk memberi dukungan,’‘ sebutnya.
Masita anak dari pasangan Mahmudin Made, Hotmita Magdalena ini, berharap dirinya nanti akan bisa memberikan kontribusi untuk Indonesia di level senior, bahkan dirinya bercita-cita akan menjadi pemain bulutangkis dunia yang terkenal. ‘‘Kita akan latihan terus, kita berharap dengan itu kita bisa menjadi pemain bulutangkis yang terkenal,’‘ sebutnya. (*)
Penulis : JUNIADI / Jambi Ekspres