iklan Dahlan Iskan, Gubernur Jambi, CEO Jambi Ekspres Grup foto bersama dengan para penulis tinta emas (Pelanta).
Dahlan Iskan, Gubernur Jambi, CEO Jambi Ekspres Grup foto bersama dengan para penulis tinta emas (Pelanta).
Salah satu acara dalam rangkaian acara Hari Ulang Tahun (HUT) Jambi Ekspres ke 15 dan Temu Tokoh Jambi bersama Dahlan Iskan bertempat di Ratu Convention Center adalah peluncuran buku Pelanta (Forum Komunikasi Penulis Jambi) yang berjudul “Tinta Emas Untuk Jambi; Ide dan Idialisme Para Penulis Jambi”.

Buku ini diluncurkan oleh CEO Jambi Ekspres Sarkawi dihadapan Menteri BUM Dahlan Iskan, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, Wali Kota Jambi Sy Fasha, dan para pejabat lainnya. Peluncuran buku ini sukses terbukti mendapat tanggapan dan antusias dari para tokoh Jambi yang hadir.

Dahlan Iskan, yang juga merupakan penulis kawakan nasional, sangat senang bertemu dengan para penulis Jambi. Ini terlihat Dahlan sangat antusias terhadap buku tersebut, bahkan meminta para penulis untuk membubuhkan tanda tangan satu persatu.
--batas--
Namun ketika acara usai dan beberapa pejabat telah memiliki buku tersebut, wakil gubernur Jambi Fahrori Umar tiba-tiba terlibat diskusi ‘panas’ dengan ketua Pelanta dan beberapa penulis lainnya. Ternyata Wagub tidak setuju dengan kalimat “Manusia mati meninggalkan karya” yang ditulis oleh ketua Pelanta dalam kata pengantar buku tersebut. Wagub meminta agar tulisan itu direvisi.

Ketika dikonfirmasi, ketua Pelanta Navarin Karim mengatakan bahwa kalimat itu sesungguhnya adalah kalimat motivasi terhadap para penulis. Orang jangan hanya meninggalkan nama di batu nisan, tetapi semasa hidup harus berkarya, salah satunya dengan menulis. “Tidak bermaksud merubah makna pepatah lama tersebut, sekedar memotivasi siapa saja, terutama penulis Jambi agar terus berkarya” pungkasnya.

Selamat dan sukses atas peluncuran buku Pelanta. Selamat berkarya.

Kontributor: Bahren Nurdin

Berita Terkait



add images