iklan PENGHARGAAN: Saat menerima penghargaan sebagai penulis Jambi yang Aktif menulis dari menteri BUMN Dahlan Iskan.
PENGHARGAAN: Saat menerima penghargaan sebagai penulis Jambi yang Aktif menulis dari menteri BUMN Dahlan Iskan.
Di usia senja ini, dalam rangka berbagi dengan orang banyak, timbul spirit untuk menulis, dengan harapan bermanfaat, dan pencerahan untuk sesama. Sejak Juni 2013 telah mengisi rubrik Opini di Jambi Ekspres. Sjofjan Hasan telah  menulis sedikitnya 21 artikel  yang bersangkutan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pria yang lahi 24 Februari 1947 lalu saat ini mengabdi di Muhammadiyah Jambi sejak tahun 1987. Menjadi Ketua Cabang Muhammadiyah Kota Baru dari tahun 1992 sampai 1997. Tahun 1997 sampai dengan 2002, menjadi anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jambi, menjadi anggota Badan Pelaksana Harian Akedemi Keuangan dan Perbankan Muhammadiyah.

Tahun 2004, bersama sama dengan anggota Badan Pelaksana Harian AKUBANK Muhammadiyah Jambi melalui KOPERTIS WILAYAH X Padang dan KEMENDIKNAS di Jakarta  berusaha meningkatkan status AKUBANK menjadi Sekolah Tinggi Ekonomi Muhammadiyah Jambi. “Ada tekad dalam hati akan berusaha menulis selama kesempatan dan kesehatan dikarunia Allah swt, Amiin,” katanya.
--batas--
Setelah pensiun dari PNS tahun 2003, secara penuh mengabdikan diri pada Parsyarikatan Muhammadiyah terutama di Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jambi, baik sebagai Anggota BPH dan Dosen Tetap pada STIE Muhammadiyah, dari tahun 2007 sampai sekarang di percaya menjadi Pimpinan/Ketua STIE Muhammadiyah Jambi. Falsafah dalam menjalani kehidupan, berusaha semaximal mungkin memahami dan menjabarkan pesan pesan apa yang terkandung dalam firman Allah swt dalam Al Quran, tidak hanya dengan membaca tapi juga merenungkan kebesaran Allah swt.

Ia berprinsip untuk mendapatkan kedudukan dan status, terutama di bidang pekerjaan atau aktifitas kemasyarakatan, tidak pernah meminta jabatan. Apalagi dengan usaha yang tidak jujur, kasak kusuk dengan segala cara, kecuali di di percaya dan di amanahkan. Begitu selama ini di yang diyakini, sebagaimana pesan yang disampaikan Rasulullah saw dalam hadist nya ‘Wahai Abdurahman bin Samurah, janganlah kamu meminta jabatan’. Sebab,jika kamu diberi jabatan karena meminta, kamu akan di terlantarkan. Dan jika kamu diberi jabatan dengan tidak meminta, kamu akan di tolong Allah. “Prinsip inilah yang selelau diterapkannya dalam mengemban amanah yang dipercayakan kepada dirinya,” tutupnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait