TUMBUHAN Jernang menjadi sumber pengasilan bagi suku SAD dan Talang Mamak. Namun untuk menapatkan tumbuhan tersebut, harus menempuh perjalanan yang cukup sulit dan melelahkan
Tumbuhan Jernang masuk kedalam kelompok Palem yang merupakan salah satu hasil hutan non kayu yang bernilai ekonomi tinggi. Tumbuhan ini merupakan salah satu sumber penghasilan bagi suku-suku pedalaman, seperti Suku Anak Dalam (SAD), Talang Mamak dan Melayu Tua yang mendiami kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT). Maka wajar jika SAD sangat marah ketika pohon Jernang ditebang, seperti kejadian beberapa waktu lalu.
Di Provinsi Jambi, tumbuhan rotan Jernang ini terdapat di Sepintun, Sarolangun dan TNBT yang berada di kabupaten Tebo. Untuk mencapainya butuh perjalanan yang cukup berat apalagi saat musim hujan membuat perjalanan semakin susah. Namun tumbuhan jernang di hutan ini masih tetap terjaga, dan setiap warga berhak untuk mengambil buahnya. "Siapa yang duluan menemukan, buah jernang maka dialah yang punya," ujar Dr. Revis Asra, Doktor Biologi Termuda Unja.
--batas--
Revis mengatakan, di Tebo tanaman Jernang bagi suku Talang Mamak merupakan mata pencarian mereka dengan cara mencari getah jernang. Untuk mencapai Jernang itu, harus melalui bukit-bukit yang cukup terjal harus dilewati dengan berjalan kaki. Memperolehnya pun harus ditemani oleh suku Talang Mamak dan sangat berhati-hari dalam memotong pohon-pohon yang ada di hutang, karena sulit membedakan mana rotan biasa dan Jernang. Suku Talang Mamaklah yang bisa membedakannya.
Dr. Revis Asra, S.Si. M.Si, Doktor termuda bidang Biologi fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi, mengaku ia suka dengan tumbuh-tumbuhan khususnya bidang Biologi bermula dari kegemarannya dibidang tanaman.
Berbekal dari kegemarannya pada bidang tanaman tersebut, mengantarkan ia memperoleh Dokter termuda bidang Biologi Unja setelah menempuh studi di Universitas Andalas pada tahun 2009 hingga 2012. Dari kecil Revis mengaku sudah suka dengan tanaman. "Dari kecil saya suka tanaman, sejak dari itulah saya terus mencintai bidang tanaman ini. Hingga pada saat kuliah S1 di Andalas, saya lebih menfokuskan pada bidang Biologi untuk melanjutkan hobi saya itu," katanya.
Sejumlah penelitian dibidang tumbuhan telah dilakukan Revis, dan yang terbaru yaitu tentang Tanaman Jernang, serta bagaimana pentingnya Jernang bagi SAD. Tanaman Jernang ini jugalan yang sempat menjadikan mahasiswa Unja beberapa waktu lalu sempat disandra SAD, dan diminta denda ratusan juta rupiah. Akibat dari mahasiswa unja salah menebang tanaman sehingga tertebang pohon Jernang.
penulis : BAKAR / jambi ekspres